Ribuan Warga Terdampak Banjir di 4 Kabupaten di Kalbar, BPBD Kalbar Dorong di Tingkat RT Update Data

Daniel mengatakan bahwa untuk di Kabupaten Landak sudah ada tempat pengungsian, yang menggunakan Aula kantor Camat Ngabang.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
Humas Polsek Air Besar
Bhabinkamtibmas melakukan evakuasi dan membantu sejumlah warga masyarakat yang terdampak banjir bandang akibat luapan air sungai. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat sudah menyiapkan Tim untuk melakukan kaji cepat ke sejumlah Kabupaten yang terdampak banjir, khususnya di Kabupaten Landak dan Kabupaten Sanggau.

Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalbar, Daniel mengatakan saat ini , Kabupaten Landak dan Kabupaten Sanggau telah menetapkan status tanggap darurat bencana, yang nanti akan diikuti oleh penetapan status tanggap darurat bencana Batingsor di tingkat Provinsi Kalbar.

Berdasarkan data Laporan Bencana Banjir dan Puting Beliung Provinsi Kalimantan Barat yang dikeluarkan oleh BPBD Kalbar per 23 Mei 2024, ada empat kabupaten di Kalbar yang terdampak batingsor.

Diantaranya di Kabupaten Sanggau ada 4 desa dan 14 kecamatan terdampak banjir, dengan total ada 1.883 KK 3.845 jiwa terdampak. Dengan 1.883 unit rumah juga ikut terdampak, dan 1 unit rumah rusak sedang.

Selanjutnya, di Kabupaten Landak sebanyak 5 kecamatan dan 6 desa terdampak bencana tanah lonsong banjir.

Baca juga: Kabupaten Landak dan Sanggau Banjir, Ribuan Warga Terdampak

Dimana sebanyak 875 KK atau 3,421 jiwa yang terdampak, dan 876 unit rumah terendam banjir. Lalu sebanyak 5 KK atau 8 jiwa yang mengungsi.

“Ruas jalan Ngabang-Serimbu juga sempat tertutup oleh tanah longsor dan pohon tumbang begitu juga ruas jalan Jelimpo,”ujar Daniel selaku Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi, Jumat 24 Mei 2024.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat menerima laporan telah terjadi bencana tanah longsor di Dusun Tapus Tembawang Desa Engkadu, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, pada 21 Mei 2024 malam.

Atas kejadian bencana longsor yang terjadi ini, berdampak hingga menutupi ruas jalan penghubung antara Ngabang dan Serimbu sepanjang 300 meter yang telah tertimbun akibat bencana longsor.

Dan atas kejadian ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLK) Kabupaten Landak telah membersihkan material dari tanah longsor ini menggunakan alat berat yang bekerjasama dengan BPBD setempat.

“Penanganan tanah longsor ( Pembersihan material longsor ) di Dusun Tapus Tembawang Desa Engkadu, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, sudah dilakukan,” ujar Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Kalbar Daniel.

Lalu di Kabupaten Melawi ada 6 kecamatan dan 37 desa yang terendam banjir. Dan sebanyak 1.265 KK atau 5. 060 Jiwa terdampak, serta 1.150 unit umah juga ikut terdampak.

Selanjutnya, di Kabupaten Kubu Raya terdapat 5 kecamatan dan 6 desa yang terdampak bencana banjir. Dimana ada 713 KK atau 3.421 jiwa terdampak, dan 713 rumah terendam banjir.

“Ada 2 unit rumah warga yang terdampak banjir di Melawi yang mengalami rusak sedang dan 5 unit rumah mengalami rusak ringan,” ujarnya.

Daniel mengatakan bahwa untuk di Kabupaten Landak sudah ada tempat pengungsian, yang menggunakan Aula kantor Camat Ngabang.

“Berdasarkan informasi dari warga dan media sosial ada sejumlah warga yang melakukan pengungsian mandiri di tempat yang aman dari banjir,” jelas Daniel.

Dikatakannya, Tim Gabungan dari BPBD, Dinsos, PMI Kabupaten Landak dan PMI Provinsi Kalbar telah melakukan kaji cepat dan asesmen di sejumlah desa di Landak yang masih terdampak banjir.

“BPBD Kalbar juga menghimbau kepada penanggungjawab lingkungan tingkat RT , untuk melaporkan dan mendata warganya yang mengungsi, karena rumahnya terendam air. Laporan ini harus terus diupdate dari Pemerintah Desa secara berjenjang supaya Pemerintah Kabupaten dan Provinsi dapat melakukan penanganan lebih optimal,” jelasnya.

Daniel juga berharap pengungsian dapat ditempatkan disalah satu tempat, agar dapat ditangani lebih baik.

“Para pengungsi ini selain perlu masalah logistik, kesehatan mereka juga perlu diperhatikan, itu sebabnya penanggulangan bencana banjir ini dilakukan lintas sektoral termasuk TNI/Polri,” ucap Daniel.

Selain itu, dikatakannya ada sejumlah sekolah di Kabupaten Landak dan Sanggau yang juga ikut terdampak, terutama Fasum yang ada di daerah dataran rendah. (*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved