Cerita Warga Tebedak Ngabang, Rumah Hanyut Diterjang Banjir, Surat Penting Tak Bisa Diselamatkan

Satu diantara pemilik rumah yakni Agustina menceritakan, hanya sedikit barang-barang miliknya yang berhasil terselamatkan.

|
Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Banjir yang terjadi di Ngabang, Kabupaten Landak pada Jumat 24 Mei 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Dua unit rumah milik warga di Desa Tebedak, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak dikabarkan hanyut terbawa arus air banjir pada Kamis 23 Mei 2024 sore.

Satu diantara pemilik rumah yakni Agustina menceritakan, hanya sedikit barang-barang miliknya yang berhasil terselamatkan oleh bantuan dari para tetangganya.

"Airnya deras, barang-barang ndak bisa tertolong lagi dah habis. Kejadian jam 4 sore kemarin," ujarnya kepada wartawan pada Jumat 24 Mei 2024.

Dikatakan Agustina, saat kejadian dirinya memang sedang ada di rumah bersama menantu untuk berusaha menyelamatkan barang-barang ketika air mulai merendam rumahnya. 

"Mereka (tetangga) sempat datang bantu-bantu kemas barang, tapi tidak terselamat. air dah naik macam mana masuk rumah lagi. Rumah saya rusak total, hanyut semua rumah saya barang-barang habis," ungkapnya.

Kapolres Landak Tinjau Lokasi Tanah Longsor di Dusun Sei Raya Desa Jelimpo

Barang yang berhasil selamat sebelum rumah hanyut hanya yempat tidur, lemari, kulkas sama tv.

Sedangkan yang lain termasuk surat menyurat habis terbawa arus air.

Camat Ngabang Yully Nomensen menerangkan, hingga Jumat pukul 09.30 WIB air masih naik.

Dimana ada 11 Desa di Kecamatan Ngabang yang terdampak. 

"Di Kantor Camat Ngabang sudah ada posko untuk mereka yang dievakuasi, sementara sudah ada 7 jiwa yang mengungsi," kata Camat.

Sedangkan di Desa Tebedak juga ada posko pengungsian yang masyarakat buat mandiri.

"Kami Pemerintah memantau dan mendistribusikan logistik untuk konsumsi. Di Tebedak ada 4 posko mandiri, kemudian di Desa Hilir Tengah juga saya dengar ada 1. Semuanya tetap di pantau Pemerintah, membantu logistik," terangnya.

Camat mengimbau kepada masyarakat, melihat kondisi air yang debitnya semakin naik, diharapkan masyarakat yang rumahnya terendam kuat untuk mengungsi.

"Pemerintah sudah menyiapkan posko pengungsian yang ada di Kantor Camat Ngabang, kita juga sudah siapkan dapur umum," ungkapnya.

Banjir di Kabupaten Landak, Rumah Ketua RT di Desa Tebedak Hanyut

Tapi kalau mengungsi dengan membuat posko mandiri, segera hubunggi pihaknya.

"Jadi kami bisa membantu logistik untuk membantu mereka," sebutnya.

Sedangkan untuk kerusakan akibat banjir, data sementara yang ia terima ada jembatan penghubung rusak berat di Nahaya Tembawang. Kemudian di Desa Engkadu juga ada jembatan penghubung antar RT yang hanyut. Serta di Desa Tebedak ada dua rumah warga hanyut terbawa banjir.

Sementara itu Kabid Kedaruratan dan Bencana BPBD Landak Kaslem menyampaikan, ada 4 Kecamatan masih tergenang banjir yakni Kecamatan Kuala Behe, Air Besar, Jelimpo, dan Ngabang.

"Mungkin nanti menyusul Kecamatan Sebangki, karena titik kumpul air itu disitu. Hingga hari ini, kondisi air masih meningkat," jelas Kaslem.

Bencana Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di Kecamatan Ngabang dan Jelimpo Kabupaten Landak

Untuk di Ngabang khususnya di bantaran Sungai Landak, dengan ketinggian air rata-rata 50 cm.

"Sekarang memang fokus penanganan korban banjir dan terdampak, kita sampai saat ini berusaha membantu masyarakat," bebernya.

Selain itu sudah membuka posko di Kantor Camat Ngabang.

"Kita juga bekerjasama dengan relawan dan instansi terkait seperti Dinas Kesehatan, PMI," pungkasnya.

(*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved