Ragam Contoh

3 Macam Pelaksanaan Haji dan Panduannya yang Bisa di Pilih Oleh Jamaahnya

Kriteria kelayakan untuk menjalani ibadah Haji telah ditetapkan dalam Al-Qur’an, Surah Ali Imran ayat 97. Ayat ini menguraikan siapa yang diwajibkan

Dok. Kompas.com
Nekat Haji Tanpa Visa Resmi, Ini Sanksi dan Denda yang Mengancam Jemaah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Aturan hukum haji tertuang dalam surat Ali Imran ayat 97 yang memiliki arti sebagai berikut:

“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali Imran : 97)

Sejalan dengan itu, Nabi Muhammad SAW turut memerintahkan umat Islam melakukan ibadah haji berdasarkan riwayat hadits, yaitu:

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma dia berkata: ”Rasulullah SAW bersabda: ”Islam itu dibangun di atas lima dasar: persaksian (syahadat) bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah SWT dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji (ke Baitullah) dan puasa di bulan Ramadhan.” (HR Bukhari dan Muslim).

Walaupun berat bagi sebagian orang, tetapi tak ada salahnya melakukan daftar haji sedari dini. Apalagi, mendaftar haji secara reguler dapat dilakukan melalui tabungan haji sehingga lebih ringan.

Lebaran Haji Idul Adha Kapan? Total 4 Libur Nasional Bulan Juni 2024, Cek Daftar Cuti Bersama!

Kriteria Kelayakan Haji

Kriteria kelayakan untuk menjalani ibadah Haji telah ditetapkan dalam Al-Qur’an, Surah Ali Imran ayat 97. Ayat ini menguraikan siapa yang diwajibkan untuk menjalani Haji:

“Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam.”

Kriteria kelayakan ini mencakup beberapa faktor yang harus dipertimbangkan oleh individu sebelum mereka menjalani ibadah Haji:

  • Mampu Finansial: Seorang Muslim harus mampu secara finansial untuk menutup semua biaya yang terkait dengan perjalanan Haji, termasuk biaya transportasi, akomodasi, dan biaya hidup selama di Makkah.
  • Mampu Fisik: Kesehatan fisik adalah faktor kunci. Perjalanan Haji dapat sangat melelahkan, termasuk berjalan jauh, berdiri dalam panas terik, dan berinteraksi dengan jutaan orang. Oleh karena itu, seorang jamaah harus dalam kondisi fisik yang baik.
  • Kesiapan Mental dan Spiritual: Haji adalah ibadah yang membutuhkan kesiapan mental dan spiritual. Jamaah harus siap secara emosional untuk menghadapi tantangan dan perjalanan spiritual yang intens.
  • Kehidupan Keluarga Terjamin: Seorang jamaah harus memastikan bahwa keluarganya yang ditinggalkan selama perjalanan Haji memiliki dukungan dan kondisi kehidupan yang terjamin.

BERAPA Hari Libur Idul Adha 1445 H ? Cek Mulai Cuti dan Prei Nasional Lebaran Haji 2024

3 Macam Pelaksanaan Haji

Setelah memahami kriteria kelayakan, kita dapat membahas lebih lanjut tentang berbagai cara pelaksanaan ibadah Haji yang dapat dipilih oleh jamaah. Menyadur dari website Kemenag, ada tiga macam pelaksanaan Haji yang dikenal sebagai Tamattu’, Ifrad, dan Qiran.

1. Haji Tamattu’

Haji Tamattu’ merupakan salah satu cara pelaksanaan Haji yang paling umum. Jamaah mendahulukan pelaksanaan umrah terlebih dahulu pada musim Haji, kemudian melanjutkan untuk menjalani ibadah Haji. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk Haji Tamattu’:

  1. Jamaah berihram untuk umrah dari miqat sebelum memasuki Kota Makkah. Miqat adalah titik awal yang ditentukan untuk memulai ihram.
  2. Setelah tiba di Masjidil Haram di Makkah, jamaah melakukan tawaf umrah mengelilingi Ka’bah.
  3. Jamaah melakukan sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah, seperti yang dilakukan oleh Hajar saat mencari air untuk putranya, Isma’il.
  4. Setelah menyelesaikan sa’i, jamaah melakukan tahallul dengan memotong rambut mereka. Ini adalah tanda penyelesaian umrah.
  5. Pada tanggal 8 Zulhijah, jamaah melakukan ihram Haji dari penginapan masing-masing menuju Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf.
  6. Setelah wukuf, jamaah menginap di Muzdalifah dan pergi ke Mina untuk melaksanakan lempar jumrah.
  7. Jamaah kembali ke Makkah dan melakukan tawaf ifadah mengelilingi Ka’bah.
  8. Setelah tawaf ifadah, mereka melakukan sa’i lagi.
  9. Terakhir, melakukan tahallul dengan memotong rambut.
  10. Setelah menyelesaikan semua langkah ini, ibadah Haji Tamattu’ selesai.

Haji Tamattu’, pilihan yang populer karena memungkinkan jamaah untuk menggabungkan umrah dan Haji dalam satu perjalanan, sehingga memenuhi dua ibadah sekaligus.

2. Haji Ifrad

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved