Berita Viral

Fakta Baru BBM Pertalite Disulap jadi Pertamax Dijual di SPBU, Raup Untung Fantastis Sejak 2022

Terungkap fakta baru BBM jenis Pertalite disulap jadi Pertamax dan dijual di SPBU ternyata raup keuntungan fantastis dan sudah terjadi sejak 2022 lalu

Editor: Rizky Zulham
Dok. Kompas.com
Fakta Baru BBM Pertalite Disulap jadi Pertamax Dijual di SPBU, Raup Untung Fantastis Sejak 2022. 

- SPBU Cimanggis: 9.528 liter

Polisi juga mengamankan empat sampel BBM jenis Pertalite yang sudah dicampur zat pewarna agar menyerupai Pertamax dan sejumlah pewarna.

“Dokumen pemesanan dan penjualan BBM, alat komunikasi, uang hasil penjualan BBM total Rp11.552.000,” kata Nunung.

Adapun tersangka dalam kasus ini adalah RHS (49) selaku pengelola SPBU, AP (37) dan DM (41) selaku manajer SPBU. Kemudian, pengawas SPBU berinisial RY (24) dan AH (26).

Mereka memulai kejahatannya dalam waktu yang berbeda-beda. RHS memulai sejak Juni 2022, sedangkan DN sejak Januari 2023.

Fakta Baru

Direktur Tipidter Bareskrim Polri Brigjen Nunung Syaifudin menyampaikan perkembangan kasus pemalsuan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di empat SPBU di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Depok.

Empat SPBU tersebut berada di Kecamatan Karangtengah dan Pinang, Kota Tangerang, kemudian di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dan Cimanggis, Kota Depok.

Nunung mengatakan pihaknya telah menetapkan lima tersangka dalam kasus ini.

“Dalam penanganan perkara ini, tim Dittipidter, khususnya Subdit 3 telah membuat atau menerbitkan LP (laporan polisi) dan menetapkan lima orang tersangka serta melakukan penyitaan barang bukti,” kata Nunung dalam konferensi pers, Kamis (28//3/2024).

Kelima tersangka tersebut adalah RHS (49) selaku pengelola SPBU, AP (37) dan DM (41) selaku manajer SPBU. Kemudian, pengawas SPBU berinisial RY (24) dan AH (26).

Polisi juga mengamankan empat sampel BBM jenis Pertalite yang sudah dicampur zat pewarna agar menyerupai Pertamax masing-masing lima liter dan sejumlah pewarna.

“Dokumen pemesanan dan penjualan BBM, alat komunikasi, uang hasil penjualan BBM total Rp11.552.000,” kata Nunung.

Dalam menjalankan aksinya, para tersangka mencampurkan Pertalite dengan zat pewarna hingga menyerupai Pertamax. BBM Pertamax palsu itu kemudian dijual dengan harga Pertamax.

“Komposisinya 10.000 liter Pertalite dibanding 10.000 liter Pertamax per pemesanan dan kemudian diberikan zat pewarna sehingga warnanya mirip dengan pertamax, lalu dijual menggunakan harga Pertamax,” terang Nunung.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved