Idul Fitri

Dua Pekan Jelang Idul Fitri, Harga Telur Ayam di Pasar Sungai Pinyuh Rp 34 Ribu Per Kg

Salah satu pedagang di Pasar Sungai Pinyuh, Amoy, menyampaikan bahwa kenaikan harga telur terus terjadi sejak tiga pekan terakhir.

Penulis: Ramadhan | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Ketersediaan telur di pasar Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Rabu 27 Maret 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Dua pekan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, harga telur ayam di pasar Sungai Pinyuh terus alami kenaikan harga hingga kini tembus Rp 34 ribu per kg, Rabu 27 Maret 2024.

Salah satu pedagang di Pasar Sungai Pinyuh, Amoy, menyampaikan bahwa kenaikan harga telur terus terjadi sejak tiga pekan terakhir.

"Kalau harga telur saat ini dijual dengan harga Rp 34 ribu per kg. Harga terus alami kenaikan dari sebelum puasa," ujar Amoy.

Dia mengatakan, kenaikan harga telur terus konsisten mengalami kenaikan secara bertahap, dari harga Rp 28 ribu hingga mencapai Rp 34 ribu per kg.

"Untuk kenaikan harga telur ini secara perlahan, tidak langsung spontan naik menjadi Rp 34 ribu. Jadi dalam kurun waktu sekitar tiga pekan ini terus alami kenaikan dari awalnya Rp 28 ribu per kg, sekarang sudah menjadi Rp 34 ribu per kg," jelas Amoy.

Baca juga: Berikut 5 Orang Daftar Bacalon Bupati dan Wakil Bupati di Partai Demokrat Mempawah

Amoy menjelaskan, kenaikan harga telur yang terjadi saat ini berdasarkan keputusan dari Persatuan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar).

Untuk itu kata Amoy, pedagang tidak bisa serta merta menaikan harga jual telur, melainkan sudah menjadi kebijakan dari Pinsar.

"Jika Pinsar mengumumkan kenaikan maka para pedagang akan menaikan harga sesuai ketentuannya. Kenaikan ini bukan dari pedagang, tapi sudah ditetapkan oleh Pinsar. Mereka yang menentukan naik atau turunnya harga telur,” tegas Amoy.

Amoy juga menyampaikan sejumlah faktor yang menjadi penyebab naiknya harga telur, yakni berkurangnya produksi telur sehingga menyebabkan pasokan telur ke pasar-pasar berkurang.

“Faktor lainnya dipicu kenaikan harga pakan ayam. Jika harga pakan naik pasti berimbas terhadap harga jual telur ayam,” sebutnya.

Terkait kenaikan harga telur menjelang Idul Fitri nanti, Amoy belum dapat memastikannya. Sebab, dia mengatakan masalah harga sudah ditentukan oleh Pinsar.

“Kita tidak bisa pastikan apakah harga telur akan naik atau tidak pada lebaran nanti. Semuanya tergantung dari keputusan Pinsar. Kita hanya menunggu pengumuman saja,” tutupnya. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved