Pj Bupati Landak Ajak Semua Pihak Cegah Penambahan Kasus Stunting
Selain itu, diperlukan juga pendampingan keluarga, salah satunya juga telah dibuktikan dengan terbentuknya tim pendamping keluarga atau TPK.
Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Pj Bupati Landak Samuel SE MSi menyampaikan apresiasi kepada tim percepatan penurunan stunting atas kerjasama yang telah dibangun selama ini.
"Oleh karena itu, perlu adanya sinergitas dari pihak-pihak terkait untuk mencegah terjadinya penambahan kasus stunting baru," ujar Pj Bupati.
Tentu dimulai dari keluarga, masyarakat, lembaga pendidikan, dunia usaha, lembaga masyarakat, serta lembaga pemerintah. Baik itu di tingkat Desa, Kecamatan hingga Kabupaten.
Sebelumnya, Pj Bupati Landak membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Landak Tahun 2024.
Bertempat di Desa Mungguk, Kecamatan Ngabang pada Rabu 20 Maret 2024. Hadir dalam kesempatan itu Kepala Badan dan Kepala Dinas se-Kabupaten Landak.
Baca juga: Polres Landak Bagikan Takjil Di Pondok Pesantren Al Muslimun Desa Raja
Ketua TP-PKK Kabupaten Landak, Camat Ngabang, Kepala Puskesmas di Kecamatan Ngabang, Ketua TP-PKK Kecamatan Ngabang, Sekretaris TPPS Kecamatan Ngabang.
Kepala Desa se-Kecamatan Ngabang, Ketua TP-PKK Desa se-Kecamatan Ngabang, serta para tamu undangan. Dirinya menyambut baik dan mengapresiasi penyelenggaraan rakor TPPS.
"Saya memandang kegiatan ini sebagai penegasan dan keseriusan bersama, sekaligus upaya konkrit untuk menjaga komitmen kolaborasi dan sinergi," jelasnya.
"Baik dalam hal program kegiatan maupun kesamaan persepsi serta tujuan, sehingga akselerasi mewujudkan prevalensi stunting Kabupaten Landak dapat berjalan efektif dan efisien," terang Samuel.
Kemudian Samuel mengingatkan bahwa target di tahun 2024 menurunan pravelansi stunting hingga 14 persen yang saat ini pravelansi stunting sebanyak 32,5 persen menurut SSGI tahun 2022.
Samuel mengatakan, sinergitas kebijakan, program dan kegiatan disemua lini juga diperlukan untuk mengurangi faktor penyebab stunting ini.
"Demikian juga saat terjadinya kasus stunting, penanganan tidak dapat diserahkan hanya pada satu pihak saja. Tetapi diperlukan juga kolaborasi, koordinasi dan aksi nyata bersama demi meningkatkan intervensi gizi spesifik dan sensitif," ungkapnya.
Kemudian Samuel melanjutkan, penguatan koordinasi inilah yang menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menghadirkan peran pemerintah daerah untuk menjawab tantangan dan permasalahan stunting.
"Membangun komitmen dan memperkuat koordinasi antar stakeholder tentu juga menjadi hal yang penting dalam proses pencegahan dan penanganan kasus stunting," jelas Samuel lagi.
Baca juga: Antisipasi Perang Sarung, Polsek Ngabang Bersama Satlantas Polres Landak Patroli Subuh
Tidak lupa Samuel menambahkan, salah satunya Camat selaku Ketua TPPS Kecamatan yang harus melaksanakan tugas dan fungsi dalam tim percepatan penurunan stunting yang ada di SK TPPS.
Personel Polsek Embaloh Hulu, TNI dan Warga Gotong Royong Bangun Jembatan Beton Masjid Al-Hidayah |
![]() |
---|
Silvopastura Jadi Sumber Harapan Ekonomi Baru Masyarakat Teluk Bakung |
![]() |
---|
Ketua DPRD Kapuas Hulu Terima Mobil Dinas Baru Seharga Rp 600 Juta |
![]() |
---|
Belum Ada Kasus Campak di Sintang, Dinkes Keluarkan SE ke Puskesmas, Imbau Warga Lengkapi Imunisasi |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Mandor, Satu Meninggal Dunia dan Satu Luka Berat Usai Motor Tabrak Pick Up |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.