BPBD Kalbar Turunkan Tim Patroli Darat Antisipasi Potensi Karhutla di Area Hutan dan Pemukiman Warga

Daniel juga mengatakan bahwa Patroli udara akan dilaksanakan apabila Kalbar masuk dalam kategori tanggap darurat bencana asap.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Muhammad Firdaus
Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Kalbar, Daniel, Kamis 14 Maret 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantam Barat telah melakukan antisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sejak Januari 2024.

Antisipasi dilakukan khususnya , di area-area-area hutan dan pemukiman di wilayah yang rawan karhutla, diantaranya seperti di Kabupaten Kabupaten Kubu Raya, Kota Pontianak dan sekitarnya.

“Kita telah melakukan partroli darat, yang dilakukan oleh BPBD Provinsi Kalbar dengan menurunkan beberapa Tim Patroli, yang dibekalkan alat-alat pemadaman diantaranya pompa, selang dan mesin robin, yang digunakan untuk melakukan penyemprotan,” ujar Daniel , Jumat 22 Maret 2024.

Daniel menyampaikan apabila saat partroli dijumpai adanya titik api di area yang berpotensi terbakar, maka dilakukan operasi pemadaman, tetapi kalau tidak dijumpai titik api maka tetap akan dilakukan pembasahan lahan tersebut.

“Pada bulan Maret ini ada beberapa titik api yang ditemukan di wilayah Kubu Raya, maka dilakukan pemadaman oleh Tim BPBD Provinsi Kalbar,” ujar Daniel.

Baca juga: Kebakaran Lahan dan Hutan Melanda 6 Desa di Kabupaten Sambas

Selain itu, update data per 21 Maret 2024 terkait sebaran titik panas di Kalimantan Barat , yang dikeluarkan BMKG Provinsi Kalbar yakni titik panas di Kabupaten Sambas sebanyak 4 titik hotspot, Ketapang 6 titik hostspot, Sintang satu titik hotspot.

“Maka dari itu, kita tetap mengimbau kepada masyarakat yang berada di wilayah potensi karhutla ,untuk tetap berhati-hati dan tidak melakukan pembakaran secara sembarangan dan tidak terkendali,” ujarnya.

Daniel juga mengimbau, apabila akan membakar sampah di daerah-daerah pemukiman supaya tetap ditunggu, sampai proses pembakaran itu selesai dan harus tetap dipastikan apinya sudah padam.

“Ini sebagai upaya antisipasi untuk kita mencegah terjadinya bencana asap di Kalbar,” ujarnya.

Daniel juga mengatakan bahwa Patroli udara akan dilaksanakan apabila Kalbar masuk dalam kategori tanggap darurat bencana asap.

“Untuk sekarang kita maksimalkan terus untuk patroli darat oleh BPBD Provinsi sampi kabupaten kota,” pungkasnya. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved