Ketum Hipmi Kalbar Sambut Beroperasinya Duplikasi Jembatan Kapuas I Pontianak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Umum (Ketum) Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kalimantan Barat (Kalbar), Ghulam Mohamad Sharon menyambut baik diresmikan Duplikasi Jembatan Kapuas I pada Kamis 21 Maret 2024.

Kehadiran Duplikasi Jembatan Kapuas I otomatis kata Sharon dapat mengurai kemacetan yang terjadi di simpang lampu merah dan Tanjung Pura dan Imam Bonjol.

Ke depan ia berharap pembangunan disusul dengan Duplikasi Jembatan Kapuas 2. 

"Peresmian Duplikasi Jembatan Kapuas I yang dilakukan oleh Pak Presiden Jokowi sangat ditunggu oleh masyarakat. Dampaknya terutama untuk arus transportasi masyarakat dan tentunya barang-barang niaga. Semoga Jembatan Kapuas 2 dan terletak di dekat Gaia Mall segera dibangun sehingga arus ekonomi akan semakin lancar dan semakin maju," ujarnya.

Meski tidak bisa dilewati truk, tetapi kata Sharon dampak ekonomi misalnya arus transportasi pengantaran barang hingga makanan yang dibawa dari arah seberang mulai dari Siantan sampai ke Pontianak Kota berdampak terhadap perekonomian.

"Arus orang menjadi lancar, barang yang kapasitasnya bisa dibawa dengan mobil pribadi bisa sampai tepat waktu, penjualan jadi lancar. Kurir juga dipermudah dengan akses dua jembatan ini, karena mempercepat arus transportasi. Waktu yang dipangkas akan mengefisiensikan biaya yang timbul akibat transportasi," ujarnya.

• Diisukan Jadi Ketum Golkar, Presiden Jokowi: Saya Ketua Indonesia Saja

• Duplikasi Jembatan Kapuas I Pontianak Akan Dibuka untuk Publik Pukul 16.00 WIB Hari ini

Terpisah, Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson yang turut mendampingi Presiden Jokowi saat itu menyampaikan harapannya agar Duplikasi Jembatan Kapuas I bisa segera berfungsi untuk masyarakat umum khususnya Kota Pontianak.

“Setelah diresmikan, Duplikasi Jembatan Kapuas I sudah bisa difungsikan oleh masyarakat, sehingga diharapkan bisa mengurai kemacetan di kawasan ini yang selama ini terjadi,” kata Harisson.

Untuk tahap selanjutnya, Harisson berharap pada tahun 2025 mendatang Pemerintah Pusat dapat memulai proyek pelebaran jalan yang terhubung dengan jembatan ini, mulai dari Jalan Sultan Hamid II menuju Jalan Gusti Situt Mahmud dapat terlaksana seiring dengan manajemen lalu lintas yang ada.

Di mana saat ini lajur tersebut mengalami penyempitan atau yang diistilahkan _bottle neck_ (leher botol).

Harisson juga berharap Pemerintah Pusat dapat segera memulai pembangunan jalan tol Pontianak-Singkawang tahap pertama yakni rute Pontianak-Pelabuhan Kijing yang saat ini sudah dalam tahap lelang untuk dilakukan feasibility study (studi kelayakan) serta analisis dampak lingkungan (amdal).

“Mudah-mudahan pembangunannya dapat segera direalisasikan Pemerintah Pusat. Ini dalam rangka mengoptimalisasikan keberadaan Pelabuhan Kijing yang tentu nantinya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat,” pungkasnya.

(*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW disini

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini