Kunci Jawaban

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP MTs Kurikulum Merdeka, STS PTS UTS Semester 2

Berikut inilah soal dan jawaban Latihan STS atau PTS dan UTS pelajaran Bahasa Indonesia kelas 7 SMP / MTs Semester Genap...

|
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP MTs Kurikulum Merdeka, STS PTS UTS Semester 2. 

Bacalah kutipan buku berikut untuk menjawab pertanyaan nomor 3-4!

Akhirnya, waktu habis karena telah pukul sebelas lewat lima dan jumlah murid tak juga genap sepuluh. Semangat besarku untuk sekolah perlahan-lahan runtuh. Aku melepaskan lengan ayahku daripundakku. Sahara menangis terisak-isak mendekap ibunya karena ia benar-benar ingin sekolah di SD Muhammadiyah. Ia memakai sepatu, kaus kaki, jilbab, dan baju, serta telah punya buku-buku,botol air minum, dan tas punggung yang semuanya baru.

Pak Harfan menghampiri orangtua murid dan menyalami mereka satu per satu. Sebuah pemandangan yang pilu. Para orangtua menepuk-nepuk bahunya untuk membesarkan hatinya. Mata Bu Mus berkilauan karena air mata yang menggenang. Pak Harfan berdiri di depan para orangtua, wajahnya muram. Beliau bersiap-siap memberikan pidato terakhir. Wajahnya tampak putus asa. Namun ketika beliau akan mengucapkan kata pertama Assalamu’alaikum seluruh hadirin terperanjat karena Tripani berteriak sambil menunjuk ke pinggir lapangan rumput luas halaman sekolah itu.

“Harun!

Kami serentak menoleh dan di kejauhan tampak seorang pria kurus tinggi berjalar terseok-seok. Pakaian dan sisiran rambutnya sangat rapi. Ia berkemeja lengan panjang putih yang dimasukkan kedalam. Kaki dan langkahnya membentuk huruf x sehingga jika berjalan seluruh tubuhnya bergoyang-goyang hebat. Seorang wanita gemuk setengah baya yang berseri-seri susah payah memeganginya. Pria itu adalah Harun, pria jenaka sahabat kami semua, yang sudah berusia lima belas tahun dan agak terbelakang mentalnya. Ia sangat gembira dan berjalan cepat setengah berlari tak sabar menghampiri kami. Ia tak menghiraukan ibunya yang tercepuk-cepuk kewalahan menggandeng-nya.

Mereka berdua hampir kehabisan napas ketika tiba di depan Pak Harfan.

“Bapak Guru …, ” kata ibunya terengah-engah.

“Terimalah Harun, Pak, karena SLB hanya ada di Pulau Bangka, dan kami tak punya biaya untuk menyekolahkannya ke sana.

                                                                                                            Sumber: Laskar pelangi

5.   Hal yang dikemukakan pada paragraf pertama cerita tersebut adalah…

A.     Pak Harfan menghampiri orangtua murid dan menyalami mereka satu per satu.

B.      Pria itu adalah Harun, pria jenaka sahabat kami semua, yang sudah berusia lima belas tahun dan agak terbelakang mentalnya.

C.      Akhirnya, waktu habis karena telah pukul sebelas lewat lima dan jumlah murid tak juga genap sepuluh.

D.     Kami serentak menoleh dan di kejauhan tampak seorang pria kurus tinggi berjalar terseok-seok.

Soal dan Kunci Jawaban Ulangan IPA Kelas 7 SMP MTs Kurikulum Merdeka, STS PTS UTS Semester Genap

6.   Rangkuman yang sesuai dengan kutipan cerita di atas adalah…

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved