Khazanah Islam

CONTOH Materi Khutbah Jumat Pamungkas Bulan Syaban 1445 Hijriah, Lengkap Khutbah Kedua

Jumat 8 Maret 2024 akan menjadi akan menjadi Shalat Jumat terkahir di bulan Syaban 1445 Hijriah.

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO
Simak Contoh materi Khutbah Jumat Terakhir di bulan Syaban 1445 Hijriah. 

Kaum muslimin rahimakumullah,

Ketiga, mengenai pendapat para ulama terhadap penyelenggaraan doa bersama atau sendirian untuk para arwah di bulan Syakban dan sedekah ruwah, yang marak dilakukan oleh kaum muslimin di bulan Syakban. Mereka pada umumnya berpandangan bahwa mendoakan para arwah dan melakukan sedekah itu tidak mengenal waktu, kapan saja ingin bersedekah maka laksanakanlah, tidak harus menunggu datangnya bulan Ruwah atau Syakban saja. Amaliah tersebut tentu sangat bermanfaat, termasuk bersedekah yang dialamatkan untuk orang yang sudah meninggal.

Salah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah: Ya Rasulullah, kami bersedekah untuk keluarga kami yang sudah wafat, dan kami menghajikan mereka (badal haji) dan mendoakan mereka, apakah semuanya itu sampai (pahalanya) kepada mereka? Rasulullah Saw. menjawab: Ya, sesungguhnya semua itu sampai kepada mereka, dan sesungguhnya mereka gembira apabila kalian memberikan hadiah kepadanya.

Lalu, mengapa sebagian kaum muslimin memanfaatkan bulan Syakban (Ruwah) sebagai sarana untuk sedekah ruwah? Ada hadits yang disandarkan tentang berdoa kepada Allah untuk para arwah di bulan Syakban. Sekalipun hadits ini ada ikhtilaf tentang kesahihannya, hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah, hadits tersebut berbunyi:

فَقَدْتُ النَّبِيَّ فَخَرَجْتُ فَإِذًا هُوَ بِالْبَقِيْعِ رَافِعًا رَأْسَهُ إِلَى السَّمَاءِ فَقَالَ : أَكُنْتِ تَخَافِيْنَ أَنْ يَحِيْفَ اللهُ عَلَيْكِ وَرَسُوْلُهُ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ ظَنَنْتُ أَنَّكَ أَتَيْتَ بَعْضَ نِسَائِكَ فَقَالَ : إِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلىَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ لأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمِ كَلْبٍ.

Aku kehilangan Nabi, lalu aku keluar mencarinya, ternyata beliau ada di makam Baqi sedang mengangkat kepalanya ke langit. Beliau berkata: Apakah kamu khawatir Allah dan Rasul-Nya berbuat sewenang-wenang kepadamu? Aku menjawab, Wahai Rasulullah, aku mengira engkau mendatangi sebagian isteri-isterimu. Lalu Nabi bersabda, Sesungguhnya Allah turun pada malam nishfu Syakban ke langit dunia, lalu mengampuni orang-orang yang jumlahnya melebihi jumlah bulu-bulu kambing suku Kalb.

Mungkin saja dengan hadits dari Siti Aisyah Ra. inilah, Rasulullah Saw. di bulan Syakban mendatangi kuburan untuk mendoakan ahli kubur di pemakaman Baqi dijadikan dasar, sehingga banyak saudara kita berdoa untuk arwah leluhur yang sudah mendahuluinya pada bulan Syakban, sekaligus berziarah dan berdoa menyambut datangnya buan suci Ramadhan.

Walaupun, mendoakan arwah para leluhur itu tidak mengenal waktu, yakinlah bahwa senang dan rajin mendoakan arwah saudara-saudara kita seiman adalah dianjurkan oleh Allah dan disenangi-Nya. Sebagaimana termaktub dalam al-Qur’an surat al-Hasyir ayat 10:

وَالَّذِيْنَ جَاۤءُوْ مِنْۢ بَعْدِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَآ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ ࣖ

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa, Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman mendahului kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami sungguh Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.

Kaum muslimin jamaah Jum’at rahimakumullah,

Dengan penjelasan dari pembahasan sekitar amaliah bulan Rajab ini, ternyata banyak dari kalangan ulama salaf yang berpandangan bahwa beramaliah di bulan Syakban ini bermanfaat dan berfaedah, untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. Apabila ada yang berpendapat kontra dengan pendapatnya, maka boleh diambil amaliah yang dianggap lebih shahih. Misalnya puasa sunnah di bulan Syakban. Lalu yang beramaliah sunnah sekalipun dasarnya hadits dhaif, dikarenakan perihal tersebut dapat memacu dan memicu semangat meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kepada Allah, maka lalukanlah. Sesuai dengan dasar dan dalil yang diyakininya. Yang tidak boleh itu adalah membid’ah-bid’ahkan dan mengkafir-kafirkan orang yang melaksanakan ajaran sunnah hanya dengan alasan dia melaksanakannya dengan dasar hadits yang dhaif.

 


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ،

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved