Khazanah Islam

Contoh Teks Pidato Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1445 H Lengkap Dalil dan Artinya

Bagi yang mencari contoh pidato untuk menyambut Ramadan tahun 2024, berikut Tribun Pontianak siapkan contoh-contohnya.

GRAFIS TRIBUN PONTIANAK/ENRO
Resmi! Awal Puasa 1 Ramadhan 2024 di Arab Saudi, Beda Versi Pemerintah dan Muhammadiyah. 

Artinya: "Siapa saja yang memiliki tiga putri, lalu memenuhi nafkah mereka dan memperlakukan mereka dengan baik sehingga Allah menjadikan mereka mandiri terhadap ayahnya, niscaya Allah jadikan surga untuknya. Sudah pasti. Kecuali ia mengamalkan jenis dosa yang tidak dapat diampuni (seperti syirik)" (HR Al-Kharaithi).

Hukum Zakat Fitrah: Aturan Besaran Uang Pengganti Sesuai Harga Beras Terbaru Lengkap Syarat

CONTOH KETIGA

Teladan Rasulullah SAW di Bulan Ramadhan
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, bahwasanya Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, rahmat, dan maghfirah. Di dalamnya terlimpah fasilitas dari Allah SWT yang diberikan kepada kita untuk mencapai ridho-Nya.

Ketika Ramadhan, terdapat momentum puasa sebagai wujud komunikasi vertikal yang intensif dengan Allah SWT. Selain berdimensi vertikal, puasa juga berdimensi sosial horizontal. Oleh karena itu banyak sekali jalan yang Allah SWT ciptakan agar dapat kita tempuh menuju keridhoan-Nya.

Sebagai seorang muslim yang memiliki sosok tauladan sepanjang hayat, Rasulullah SAW, kita bisa mengetahui panduan kebaikan darinya, tentang apa yang beliau lakukan selama Ramadhan berlangsung.

Hal pertama yang bisa kita teladani dari Rasulullah SAW ketika Ramadhan ialah membaca Al-Quran. Dari Ibnu Abbas berkata:

"Rasulullah SAW adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril menemuinya, dan adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, dimana Jibril mengajarkannya Al-Quran. Sungguh Rasulullah SAW orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus" (HR. Bukhari).

Pada setiap malam di bulan Ramadhan, Jibril AS mendatangi Rasulullah SAW dan menemuinya untuk mendengarkan Rasulullah SAW membaca Al-Quran.

Membaca Al-Quran adalah hal paling intensif yang dilakukan Rasulullah SAW ketika Ramadhan, membaca Al-Quran juga merupakan salah satu fitur atau instrumen untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, guna mencapai ridho-Nya, serta memasuki pintu-pintu rahmat-Nya.

Membaca Al-Quran tentu bukan hanya membacanya semata, namun ketika membacanya, hati kita menjadi tenang, peka, sensitif terhadap diri kita sendiri, terhadap hubungan kita kepada Allah SWT, ataupun sesama manusia. Misalnya hati kita menjadi sensitif terhadap realitas yang sedang kita hadapi, sehingga dapat mengambil langkah-langkah produktif untuk mendatangkan kebaikan bagi umat Islam, masyarakat, bangsa dan negara.

Berikutnya, hal yang patut diambil dan ditiru kebaikannya dari Rasulullah SAW adalah tentang kedermawanan diri. Tertera dalam hadits bahwasanya Rasulullah SAW merupakan seorang yang dermawan, dan dia semakin dermawan ketika Ramadhan tiba.

"Adalah Nabi صلى الله عليه وسلم orang yang paling dermawan dalam kebaikan dan sifat dermawannya semakin bertambah pada bulan Ramadhan" (HR. Bukhari dan Muslim).

Salah satu transformasi yang bisa kita pahami dari puasa ialah membentuk pribadi manusia yang dermawan. Pada saat Ramadhan, kita melatih untuk ikut merasakan penderitaan orang-orang miskin, merasakan laparnya orang-orang yang setiap hari merasakan lapar.

Bulan Ramadhan juga menjadi kesempatan bagi kita menjadi orang yang bertakwa, yaitu dengan melakukan sesuatu untuk memitigasi (membantu) orang-orang yang lapar.

Rasulullah SAW memberikan contoh kepada kita untuk menjadi orang yang dermawan, terlebih ketika Ramadhan tiba. Beliau SAW mengajarkan kita untuk senang berderma, berinfaq, dan bershadaqah.

Mari kita jadikan Bulan Ramadhan ini sebagai momentum untuk merefleksikan diri sebagai pribadi yang bertakwa, berderma, berbakti dan membantu orang-orang tidak mampu.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Anfal ayat 2:

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّ هُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ا ي تُه زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَل ى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ - ٢

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal" (Surat Al-Anfal [8]: 2).

Semakin kita membaca Al-Quran, kita bisa semakin bertransformasi menjadi umat yang bertakwa, yang diridai oleh Allah SWT.

Mari kita membaca Al-Quran, menghayati maknanya, menjadikan Al-Quran sebagai perspektif dalam setiap langkah, aktivitas kita, maupun setiap kebijakan yang diambil. Al-Quran merupakan rujukan, referensi, penjaga yang dapat terus menunjukkan kebaikan sehingga bisa mendatangkan kemaslahatan.

Hal ketiga yang bisa kita teladani dari sosok Rasulullah SAW adalah memberikan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa. Dalam sabda Rasulullah SAW, bahwasanya:

"Barangsiapa memberikan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa itu" (HR. Nasa'i dan Tirmidzi).

Memberi makanan berbuka kepada orang berpuasa adalah refleksi transformasi kepribadian yang dibentuk selama Ramadhan. Jadi marilah kita berlomba-lomba berderma, memberi makanan untuk berbuka puasa bagi mereka yang berpuasa.

Selama Ramadhan, Rasulullah SAW senantiasa berdoa:

"Tiga orang yang tidak akan tertolak (doanya), yaitu doa orang tua bagi anaknya, doa orang yang berpuasa, dan doa musafir" (HR. Baihaqi).

Bulan Ramadhan merupakan bulan maghfirah, bulan dikabulkannya segala doa, mari kita intensifkan komunikasi vertikal kepada Allah SWT dengan berdoa.

Hal berikutnya yang terus Rasulullah SAW lakukan selama bulan Ramadhan adalah sholat malam (Qiyamul Lail), seperti tarawih, witir, tahajjud.

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِه نَافِلَةً لَّكَۖ عَس ى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا - ٧٩

Artinya: "Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-Mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji" (Surat Al-Isra [17]: 79).

Mari kita jadikan puasa pada tahun ini lebih berkualitas daripada tahun lalu. Puasa berkualitas ialah puasa yang mampu mentransformasikan diri kita menjadi pribadi yang bertakwa, menjadi perisai terhadap diri, dan mampu memproteksi diri dari hal-hal yang tidak dikehendaki Allah SWT.

Marilah kita bersyukur karena masih diperkenankan oleh-Nya untuk menjalani ibadah pada Ramadhan tahun ini.

(*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Ikuti saluran Tribun Pontianak di WhatsApp: KLIK DISINI

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved