Khazanah Islam

Contoh Teks Pidato Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1445 H Lengkap Dalil dan Artinya

Bagi yang mencari contoh pidato untuk menyambut Ramadan tahun 2024, berikut Tribun Pontianak siapkan contoh-contohnya.

GRAFIS TRIBUN PONTIANAK/ENRO
Resmi! Awal Puasa 1 Ramadhan 2024 di Arab Saudi, Beda Versi Pemerintah dan Muhammadiyah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Berikut ini contoh teks pidato untuk menyambut bulan suci Ramadhan 1445 H tahun 2024.

Hendaknya kita selalu meminta ampunan dan rahmat Allah SWT agar diberikan hati yang ikhlas dalam beribadah dengan khidmat.

Bagi yang mencari contoh pidato untuk menyambut Ramadan tahun 2024, berikut Tribun Pontianak siapkan contoh-contohnya.

Pidato biasanya banyak digunakan sebagai bentuk ceramah ataupun penyampaian nasehat baik kepada seluruh umat.

CONTOH Pidato Memasuki Bulan Ramadhan 1445 H Tahun 2024

CONTOH PERTAMA

Contoh Pidato Singkat Bergembira Menyambut Ramadhan dan Dalilnya

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Yang terhormat, Bapak/Ibu hadirin,
Serta rekan-rekan yang berbahagia

Pertama untuk mengawali pidato saya, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas nikmat iman, nikmat islam, nikmat waktu, dan nikmat kesehatan, sehingga kita dapat berkumpul di sini untuk menyambut bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah.

Tidak lupa shalawat serta salam kita kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga kita memperoleh syafaat di hari akhir nanti.

Bapak/Ibu dan rekan-rekan,
Hanya tinggal menghitung hari, kita akan berjumpa kembali dengan bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah di tahun 2024 ini.

Sebagai seorang muslim, sudah sepatutnya kita bersyukur karena, insyaAllah, Allah memberikan kita kesempatan untuk beribadah di bulan yang penuh berkah.

Jika kita lihat, mungkin di luar sana ada saudara-saudara kita yang tidak dapat berpuasa dan menikmati indahnya ibadah di bulan Ramadhan karena sakit.

Bapak/Ibu dan rekan-rekan yang berbahagia,
Bulan Ramadhan juga adalah bulan yang istimewa dan spesial. Oleh karena itu, hendaknya kita menyambut bulan yang mulia ini dengan penuh kegembiraan.

Gembira, dalam hal ini, bukan berarti kita euforia. Akan tetapi, kita bergembira melalui persiapan-persiapan menuju Ramadhan yang mantap. Dengan begitu, kita bisa beribadah dengan maksimal.

Apabila kita hanya menyambut dengan biasa-biasa saja, atau bahkan tidak terlalu peduli, maka kita termasuk orang yang merugi.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved