Harga Beras Naik, Berikut Tanggapan Pengamat Ekonomi Untan Prof Eddy Suratman
“Tentu saja operasi pasar bisa dilakukan dibanyak tempat dan sering, kalau stok beras cukup. Olej karena itu , pastikan stok beras tersedia,” ujarnya.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pengamat Ekonomi Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Prof Eddy Suratman menyampaikan apa yang disampaikan oleh Pj Gubernur Kalbar sudah tepat terkait terus menggencarkan operasi pasar dan Gelar Pangan Murah.
Menurutnya , memang Pemerintah daerah Provinsi hingga kabupaten kota harus serius dalam merespon kenaikan harga beras dengan kebijakan yang tepat.
Pertama, pastikan stok beras di daerah masing-masing cukup paling tidak untuk tiga tahun kedepan. Kedua, pastikan distribusi berjalan dengan lancar.
“Lancar ini dalam artian, dari ibukota ke kabupaten dan kecamatan tidak terbebani biaya logistik angkutan yang terlalu mahal, yang menyebabkan harga beras mahal,” ujarnya, Kamis 22 Februari 2024.
Ketiga, pastikan tidak ada yang bermain dalam kondisi seperti ini. Misalnya ada yang sengaja memborong beras, lalu kemudian menyimpan untuk menjual dengan harga yang tinggi untuk mengambil keuntungan.
Oleh karena itu, aparat penegak hukum juga dilibatkan untuk memastikan stabilitas harga beras.
Keempat, bahwa operasi pasar diperlukan dibanyak tempat dengan menambah frekuensinya.
“Tentu saja operasi pasar bisa dilakukan dibanyak tempat dan sering, kalau stok beras cukup. Olej karena itu , pastikan stok beras tersedia,” ujarnya.
• Lantik 58 Peserta PPG, Rektor IKIP PGRI Pontianak Harap Lahir Guru Terampil dan Berdedikasi
Lalu kelima, dikatakannya dibeberapa titik yang sering terjadi kenaikan. Ia menyarankan agar pemerintah kabupaten kota punya toko pengendali di lokasi tersebut.
“Artinya kalau harga beras tak naik toko dibuka dengan harga yang normal supaya orang belanja disitu. Sehingga toko yang nakal, yang menaikan harga bisa turun,” ujarnya.
Namun ketika harga beras sudah normal. Maka toko pengendali itu harus tutup, dan jangan jadi pesaing. Sebab toko pengendali ini hadir bukan untuk menjadi pesain dan untuk mencari untung, tapi hanya untuk menstabilkan harga.
“Yang saya sampaikan ini bukan sesuatu yang baru dan pernah kita terapkan dulu. Bahkan diterapkan juga di provinsi lain,” ujarnya.
“Kalau lima langkah itu dilakukan, saya harap kita bisa menahan kenaikan harga beras. Dan ini memang sudah menjadi isu nasional,” ujarnya.
Lantas apa pentingnya menjaga harga beras , ia katakan bahwa tujuannya untuk mengendalikan inflasi.
Karena kebutuhan pokok seperti beras menjadi faktor yang ikut menentukan inflasi.
Prof Eddy Suratman
beras
harga
Pengamat Ekonomi
Universitas Tanjungpura
Untan
Pontianak
Kalimantan Barat
Kalbar
22 Februari 2024
Kamis
Polda Kalbar Masih Selidiki Penyebab Meninggalnya Anggota Brimob di Ketapang |
![]() |
---|
Polsek Toba Verifikasi Tujuh Titik Hotspot, Tiba di Lapangan Api Sudah Padam |
![]() |
---|
Unjuk Rasa di Pontianak Ricuh, Kapolresta: Mari Jaga Kota Tetap Damai dan Kondusif |
![]() |
---|
Personel Polsek Beduai Verifikasi Titik Hotspot untuk Pastikan Api Padam dan Situasi Terkendali |
![]() |
---|
Gubernur Ria Norsan Imbau Warga Kalbar Jaga Kedamaian, Demokrasi sebagai Ruang Dialog |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.