Pj Gubernur Kalbar Tekankan Bupati Defenitif hingga Pj Bupati Harus Banyak Turun ke Lapangan

Harisson menegaskan siapapun yang memimpin harus bisa terus mendekati masyarakat.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Harisson saat mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi bersama Mendagri RI Tito Karnavian, secara virtual di DAR Gubernur, Senin 4 Desember 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat Harisson akan melantik Pj Bupati Kabupaten Sanggau dan Pj Bupati Kubu Raya, di Balai Petitih Kantor Gubernur, Senin 19 Februari 2024.

Berdasarkan SK Mendagri, Nama Syarif Kamaruzaman yang saat ini tengah menjabat sebagai Kepala Disperindag ESDM Provinsi Kalbar secara resmi telah ditetapkan sebagai Pj Bupati Kubu Raya.

Keputusan tersebut tertuang dalam keputusan Mendagri nomor 100.2.1.3-575 tahun 2024 tentang pengangkatan Penjabat Bupati Kabupaten Kubu Raya

Sedangkan untuk Penjabat Bupati Kabupaten Sanggau diisi oleh Suherman yang saat ini tengah menjabatsebagai Kepala Satpol PP Provinsi Kalbar.

Keputusan tersebut juga secara resmi telah tertuang dalam Keputusan Mendagri nomor 100.2.1.3-574 tentang pengangkatan Penjabat Bupati Kabupaten Sanggau

Harisson menegaskan siapapun yang memimpin harus bisa terus mendekati masyarakat.

Pj terpilih juga harus menjalankan apa yang telah menjadi arahan  Presiden RI. Diantaranya seperti menjaga inflasi, stunting dan kemiskinan ekstrim, dan lainnya.

“Jadi para Pj maupun Bupati/walikota definitif itu harusnya 60 persen lebih banyak di lapangan, 40 persen di kantor,” ujar Harisson di kantornya, Minggu 19 Februari 2024.

Suherman Siap Ngantor di Sanggau Usai Dilantik Jadi Pj Bupati Hari Ini

Kalbar Populer Hari Ini: Lakalantas di Trans Kalimantan KKR, Pj Bupati Sanggau Dilantik Hari Ini

Kenapa demikian, Harisson menjelaskan dengan lebih banyak ke lapangan. Maka pejabat tersebut akan tahu apa yang menjadi masalah di lapangan.

“Misalnya dengan mengobrol langsung dengan masyarakat dan memantau situasi keadaan secara langsung, kita akan paham apa permasalahan yang ada di daerah masing-masing. Dan juga dia akan lebih dekat dengan masyarakat kalau dia selalu di lapangan,” ujarnya.

Hal itu lah dikatakan Harisson yang harus diperhatikan, jangan sampai Pj dan Bupati/Wali Kota definitif lebih banyak di kantor mengurus hal-hal yang bersifat administratif. 

“Dia harus lebih banyak turun ke lapangan dalam rangka memahami apa yang dialami masyarakat. Setelah itu, dia bisa melakukan intervensi tindakan yang benar-benar memenuhi akar permasalahan masyarakat,”ujarnya.

Para Pj juga ditekankan, untuk jangan berharap mendapat apapun ketika dilantik sebagau Pj. Sebab yang terpenting ketika dilantik, mereka harus berfikir apa yang harus dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat. 

“Jangan dibalik. Artinya berfikir mendapatkan apa-apa dari suatu jabatan. Yang penting itu, jangan nanti ketika sudah selesai menjabat, masyarakat justru motong kambing, motong ayam, pesta, selamatan. Artinya kan yang bersangkutan tidak diterima,” tegasnya.

Harisson berpesan, jadilah orang-orang yang dicintai, sehingga ketika kita turun, orang merasakan kehilangan sosok kita.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved