Pemilik Pangkalan Sebut di Pontianak Tidak Mungkin Jual LPG 3 Kg di Atas HET
Menanggapi hal ini, salah seorang pemilik Pangkalan LPG 3 kg di Jalan Dr Wahidin, Susanto menyebut kejadian yang semacam itu tidak mungkin terjadi di
Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepolisian Resor (Polres) Ketapang telah menetapkan satu di antara pemilik pangkalan LPG berinisial AS sebagai tersangka atas dugaan penyalahgunaan penjualan Gas LPG 3 kg.
Pengungkapan dugaan penyalahgunaan penjualan gas bersubsidi ini berawal dari informasi dan keluhan masyarakat yang kesusahan mendapatkan gas melon.
Dari hasil penyelidikan ditemukan gudang pangkalan Gas LPG di Kelurahan Sukaharja dengan pemilik berinisial AS, yang menjual LPG 3 kg di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) kepada warung-warung di sekitar Desa Payak Kumang dengan kisaran Rp 25 ribu sampai Rp 28 ribu per tabungnya.
Menanggapi hal ini, salah seorang pemilik Pangkalan LPG 3 kg di Jalan Dr Wahidin, Susanto menyebut kejadian yang semacam itu tidak mungkin terjadi di Kota Pontianak.
• BREAKING NEWS - Resahkan Masyarakat, Polisi Ringkus Pasutri Penipu Pedagang Bermodus Transfer Palsu
"Kalau kita di sini ndak mungkin lah ya, kita sesuai terus, jangankan media, masyarakat pun pasti udah komplain kalau ndak sesuai, kita kan di kota, saingan pangkalan banyak lagi," ujarnya kepada Tribun Pontianak, Sabtu 27 Januari 2024.
"Sekarang kita pake aplikasi, ndak bisa jual sembarangan," imbuhnya.
Kata Susanto, HET di Kota Pontianak adalah sebesar Rp 18.500.
Menurutnya angka tersebut terbilang ideal.
Namun demikian diakuinya biaya operasional dan penyewaan ruko juga terus naik setiap tahunnya.
"Kalau rugi sih ndak juga, masuk sih masuk (keuntungannya), cuman kan sekarang makin hari biaya operasional makin naik, penyewaan ruko juga naik terus tiap tahun, beluk lagi biaya laporan logbook tiap bulan, kita mau fotocopy lagi, belum yang lain-lain lagi," jelasnya.
"Jatah kan sudah ditetapkan tiap bulannya, nggak bisa lebih, jadi ketahuan pemasukan setiap bulannya berapa, sementara kebutuhan atau biaya naik terus," tambahnya.
Sejauh ini, lanjut Susanto, dirinya tidak mengalami keluhan yang berarti.
Ia menuturkan distribusi LPG selalu lancar, setiap harinya dirinya mendapatkan jatah lebih dari 100 tabung LPG 3 kg.
"Pengiriman lancar, 120 atau 130 tabung per hari, karena saya pangkalan lama udah lebih 10 tahun," tandasnya. (*)
Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
Pelajar di Sambas Tanggapi Menu MBG, Kayyisa: Rasanya Enak Mengenyangkan |
![]() |
---|
Anggota DPRD Kalbar Ingatkan Pentingnya Higienitas Makanan Program MBG |
![]() |
---|
Hingga September 2025, Dinas Kesehatan Kayong Utara Catat 46 Kasus DBD |
![]() |
---|
Perkuatan Kelembagaan, Bawaslu Kapuas Hulu Ajak Diskusi Forkompinda, Jurnalis dan Ormas |
![]() |
---|
Sekolah Rakyat Toho, Ikhtiar Bupati Erlina untuk Generasi Masa Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.