Profil Topindoku, Startup Pertama Asal Kalbar yang Akan Melantai di Bursa Saham IPO
Platform ini juga telah berhasil menarik minat masyarakat lokal, bahkan sebanyak 50 ribu user telah terdaftar selama 3 bulan berjalan.
Penulis: Ferlianus Tedi Yahya | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - PT Topindo Solusi Komunika Tbk (TOSK) melalui Startup Topindoku berhasil menjadi Startup pertama asal Singkawang Kalimantan Barat yang akan menembus Bursa Saham alias Initial Public Offering (IPO).
Penasaran dengan Startup Topindoku ini?
Dirut PT TOSK Tbk, Seiko Manito menjelaskan, pada dasarnya Topindoku ini merupakan pengembangan dari distribusi pusat yang sudah ia bangun sejak tahun 2009.
"Saya bangun ini sejak usia 16 kala itu masih SMA, kemudian pada tahun 2018 saya melihat perkembangan dan smartphone itu semakin besar. Akhirnya saya bangun PT Topindo Solusi Komunika dan platform Topindoku," katanya dalam Triponcast dengan tema "Startup Pertama Kalbar Masuk Bursa Saham" pada Senin, 22 Januari 2024.
Platform ini juga telah berhasil menarik minat masyarakat lokal, bahkan sebanyak 50 ribu user telah terdaftar selama 3 bulan berjalan.
"Awalnya memang kita hanya untuk mencari profit saja namun seiring berjalannya waktu, kami melihat pelaku UMKM itu banyak meraih keuntungan dari aplikasi kami, hingga akhirnya bagaimana aplikasi ini juga memberikan solusi bagi pengusaha UMKM," ungkapnya.
• Alasan Dibalik Wacana Pembangunan Tol Pontianak-Kijing, Pj Gubernur Kalbar: Kendaraan Makin Padat
Ia juga mengaku, saat mendirikan usahanya kala itu dirinya berjuang sendiri hingga akhirnya fokus untuk menjalankan usahanya dan memperoleh penghasilan sendiri.
Aplikasi Topindoku ini bisa didownload melalui play store maupun app store.
Aplikasi ini juga menyediakan tempat pengisian pulsa, kuota, PLN, dan pembayaran tagihan lainnya dengan harga grosiran.
"Teman-teman yang memiliki usaha, warung, bisnis pengiriman juga bisa menggunakan aplikasi Topindoku untuk melakukan penerimaan ekspedisi, kemudian voucher game, qris, dan kita juga punya aplikasi kasir gratis yang bisa dipakai UMKM," katanya.
• 2024 Singkawang Tanpa Festival Cap Go Meh
Platform ini juga sudah digunakan lebih dari 1 juta pengguna di seluruh Indonesia dan menceritakan bagaimana dirinya bisa terjun ke dalam bursa efek Indonesia.
"Tahun 2019 itu saya mengikuti pelatihan. Saat itu saya dijelaskan bagaimana sudah disiapkannya regulasi untuk mempermudah UMKM, dan hingga saat itu saya mempunyai mimpi untuk melantai ke bursa efek Indonesia," ucapnya.
"Saya juga ingin melalui IPU ini banyak perusahaan-perusahaan yang dimana kita juga ingin menggedor pintu anak-anak muda ini untuk melantai juga ke bursa," tambahnya.
Dalam perjalanannya bukan tanpa halangan dirinya berjuang hingga ke tahap sekarang, ia juga mengaku kerap kali menghadapi tantangan dan hambatan.
"Saya banyak sekali menemui kegagalan, hambatan, bahkan hampir menyerah saat itu dan saya pengen teman-teman di Kalimantan Barat jangan sampai mengulangi kegagalan yang saya alami dan saya dengan senang hati akan membantu, karena semakin banyak perusahaan listing maka semakin bagus pula ekonomi di Kalbar," pungkasnya
(*)
Ikuti Terus Berita Pilihan dan Terpopuler Seputar Kalbar disini
Pemuda Sadaniang Keluhkan Jalan Rusak di Perbatasan Pasir-Sekabuk, Harap Perhatian Pemerintah |
![]() |
---|
Kolaborasi RRI dan PMI, Donor Darah Wujudkan Aksi Kemanusiaan di Pontianak |
![]() |
---|
Cek Empat Titik Api, Kapolsek Meliau Pastikan Tidak Meluas di Musim Kemarau |
![]() |
---|
Pelindo Regional 2 Pontianak dan Kejari Mempawah Teken Kerja Sama Penanganan Masalah Hukum |
![]() |
---|
Pengendara Motor di Sekadau Terima Helm dan Cokelat di Hari Jadi Polwan ke-77 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.