Kementerian PUPR Bangun Tol Pontianak-Kijing, Lakukan Persiapan Proses Lelang 

Sekarang orang mesti naik pesawat ke Jakarta dulu, dari Pontianak-Jakarta-Samarinda, enggak ada penerbangan langsung

|
Editor: Jamadin
Dokumentasi Kementerian PUPR
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR, Zainal Fattah 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang menyiapkan proses lelang proyek Jalan Tol Pontianak-Pelabuhan Kijing.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR, Zainal Fattah, mengatakan saat ini rencana pengembangan proyek tersebut tengah memasuki tahap studi kelayakan atau feasibility study.

"Kita kan akan melakukan perlakuan yang sama, bridgingnya kan ya dikaji dulu. Tadi sudah disampaikan, saya dapat laporan dari teman-teman, untuk Pontianak ini sudah ada FS-nya," kata Zainal di Kompleks DPR RI, Kamis 18 Januari 2024.

Zainal juga memastikan, saat ini saat ini proses pengkajian mengenai pembangunan proyek jalan tol Pontianak-Pelabuhan Kijing telah dikerjakan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Namun demikian, dia belum dapat memastikan kapan proyek tersebut bakal dilelang.

Alasan Jokowi Hentikan Sejumlah Pembangunan Proyek Jalan Tol

"Belum ada [target lelang], tapi yang pertama untuk Pontianak-Pelabuhan Kijing, kami memastikan bahwa FS dan Amdalnya [analisis mengenai dampak lingkungan] sudah dikerjakan di BPJT," ujarnya.

Mengutip laman resmi BPJT Kementerian PUPR, saat ini Kota Pontianak dan Pelabuhan Kijing baru terhubung oleh ruas jalan nasional yang yang membutuhkan waktu tempuh 2 jam perjalanan dengan rata-rata kecepatan 40 Km/Jam.

Atas dasar hal itu, rencana Jalan Tol Pontianak-Pelabuhan Kijing diharapkan mampu menurunkan waktu tempuh dan menjadi akses utama dari wilayah Perkotaan Pontianak sebagai pusat administratif pemerintahan menuju ke PSN Pelabuhan Kijing dan Pelabuhan Pontianak akan berperan sebagai feeder bagi Pelabuhan Kijing.

Rencananya Jalan Tol Pontianak-Kijing akan dibagi menjadi dua seksi. Seksi 1 Pontianak (Batulayang)-Sei Pinyuh sepanjang 37,6 Km dan Seksi 2 Sei Pinyuh-Pelabuhan Kijing sepanjang 31,83 Km. Proyek ini merupakan Kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

Dihubungi terpisah, Pj Gubernur Kalimantan Barat Harisson menyampaikan bahwa saat ini tengah dilakukan lelang untuk studi kelayakan dan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) untuk pembangunan Tol Pontianak-Pelabuhan Kijing-Singkawang.

“Jadi memang untuk saat ini setahu saya sedang dilakukan lelang untuk studi kelayakan dan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) terkait rencana pembangunan Tol Pontianak-Pelabuhan Kijing-Singkawang,” ujarnya, Jumat 19 Januari 2024.

Selanjutnya, kata Harisson kalau proses studi kelayakannya sudah selesai, maka setelah itu baru akan didapatkan data lahan mana yang akan dipakai dan besaran luas lahan yang dibutuhkan. “Dari data itu baru kita melakukan pembebasan lahan. Jadi kita masih menunggu hasil FS nya,”ucap Harisson.

Harisson menjelaskan untuk pembebasan lahannya direncanakan melalui beberapa skema pembiayaan. Di antaranya dapat dibiayai oleh Pemerintah Provinsi saja atau dibiayai bersama oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/ Kota, atau dibiayai oleh investor.

Dijelaskan lagi, bahwa untuk rencana Pembangunan jalan Tol Pontianak-Pelabuhan Kijing-Singkawang, dibagi menjadi 2 tahap. “Sekarang ini baru dilakukan FS tahap 1, Pontianak-Pelabuhan Kijing,” ucapnya

“Untuk pembangunan nya dimulai kapan, kita belum tahu, mudah-mudahan dilaksanakan dalam waktu yang tidak terlalu lama, mengingat semakin padatnya kendaraan yang melintasi jalur tersebut,” tambahnya.

Dukungan pembangunan tol Pontianak-Kijing juga diberikan Pemkot Pontianak. Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, mengaku Pemkot Pontianak siap mendukung pembangunan tersebut.

"Pemerintah kota Pontianak pasti mendukung pembangunan jalan tol tersebut, tentu tetap sesuai dengan kewenangan masing-masing," katanya.

Ia juga menjelaskan, untuk pembangunan jalan tol tersebut secara tupoksi karena melintasi wilayah kabupaten dan kota maka akan menjadi kewenangan provinsi. "Dari sisi anggaran mungkin APBN," tuturnya.

Dengan adanya pembangunan jalan tol tersebut juga diperkirakan Ani akan sangat berdampak besar seperti kegiatan transportasi makin lancar, perjalanan makin cepat, penggunaan BBM semakin hemat.

"Tentunya ini akan berpengaruh pada biaya angkutan barang menjadi murah, harga-harga bahan pokok menjadi murah dan dapat bersaing dengan produk luar," jelasnya.

Bahkan, dikatakannya lagi dapat menarik dan meningkatkan investasi, juga memperindah daerah, serta banyak dampak positif yang akan dirasakan bagi masyarakat.

Dukung DPRD

Terpisah Anggota DPRD Kalbar Dapil Mempawah-Kubu Raya, Ermin Elviani, menyambut baik rencana pembangunan Jalan Tol Pontianak-Pelabuhan Kijing Mempawah. Menurut dia, jalan tol yang akan dibangun nantinya tidak hanya mendukung operasional pelabuhan, melainkan berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.

“Kita mendukung terealisasinya pembangunan Jalan Tol Pontianak - Pelabuhan Kijing. Sebab, keberadaan jalan tol ini sangat strategis menghubungkan Pelabuhan Kijing dengan Kota Pontianak,” ujar Ermin Elviani, politisi Partai Demokrat itu.

Ermin mengatakan, realisasi jalan tol Pontianak-Pelabuhan Kijing Mempawah akan memperlancar transportasi barang maupun orang dengan bebas hambatan.

“Keberadaan jalan tol ini akan memisahkan akses transportasi keluar masuk barang di Pelabuhan Kijing dengan jalur transportasi manusia umum. Dampak positifnya akan meminimalisir kecelakaan lalu lintas,” ujarnya Ermin Elviani yang merupakan Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar.

Dampak positif lainnya kata Ermin Elviani, akan mengurai terjadinya kemacetan lalu lintas di wilayah Kabupaten Mempawah maupun Kota Pontianak. “Kepadatan arus lalu lintas yang terjadi saat ini berdampak kerap terjadi kemacetan lalu lintas. Mudah-mudahan dengan adanya jalan tol ini akan mengurangi kemacetan tersebut,” tuturnya.

Ermin Elviani berharap, pembangunan Jalan Tol Pontianak-Pelabuhan Kijing Mempawah dapat berdampak positif terhadap masyarakat. Terutama membuka lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja lokal untuk berkontribusi dan berperan aktif dalam pembangunan tersebut.

"Kita berharap realisasi Jalan Tol Pontianak-Pelabuhan Kijing berdampak positif bagi masyarakat. Bisa menyerap tenaga kerja, akan terjadi perluasan wilayah baru yang diharapkan dapat membuka akses untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat dimasa mendatang. Selain itu bisa melibatkan dan memberdayakan masyarakat. Jangan sampai masyarakat menjadi penonton di rumah sendiri,” tutupnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar, Suriansyah, menyebutkan terkait wacana pembangunan Jalan Tol Pontianak-Pelabuhan Kijing akan sangat dinantikan masyarakat Kalimantan Barat (Kalbar). "Kalau terealisasi maka itu merupakan jalan tol pertama di Kalbar, yang menandai kemajuan pembangunan di Kalbar," katanya.

Menurutnya, Jalan Tol tersebut akan mempermudah pengguna jalan mengingat semakin padatnya arus lalu lintas disepanjang jalur jalan tersebut, yang dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan. Selanjutnya, dari sudut pandang perekonomian juga dikatakannya jalan tersebut akan memperlancar arus lalu lintas orang dan barang dari luar Kalbar.

"Tentu kita harapkan, makin lancarnya distribusi barang yang pada gilirannya konsumen mendapatkan harga barang yang lancar dan produsen barang dari Kalbar dapat memperlancar dan menghemat biaya ekstraksi barang keluar Kalbar melalui pelabuhan kijing dan biaya distribusi antar wilayah di Kalbar," jelasnya.

Dengan demikian, sebagai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Barat, menyebutkan bahwa warga sangat mengharap kementerian PUPR segera merealisasikan rencana tersebut. "Apalagi ini dapat menunjang akses jalan antar Provinsi dalam rangka menyambut dibangunnya IKN Nusantara," pungkasnya.

Lasarus Minta Tol ke IKN

Tak hanya rencana tol Pontianak-Kijing, tol Pontianak-Ibu Kota Negara (IKN) juga diwacanakan pemerintah. Adalah Ketua Komisi V DPR RI Lasarus yang meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun jalan tol dari Pontianak, Kalimantan Barat ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Hal ini disampaikannya dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi V DPR RI bersama Kementerian PUPR di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis 18 Januari 2024.

"Kalau dalam waktu panjang ya kita mesti bikin dari timur ke barat, dari Pontianak menuju ke Balikpapan, menuju ke IKN, itu kita bisa bangun jalan tol," ujar Lasarus saat ditemui usai rapat.

Ini akan memudahkan masyarakat dari Pontianak yang hendak menuju IKN, sehingga tidak harus menggunakan pesawat. "Sekarang orang mesti naik pesawat ke Jakarta dulu, dari Pontianak-Jakarta-Samarinda, enggak ada penerbangan langsung," lanjut Lasarus.

Sementara secara khusus di Kalimantan Barat, Lasarus memberikan usulan pembangunan jalan tol dari Pontianak-Pelabuhan Kijing-Singkawang. Ini karena kemacetan yang sudah cukup parah, ditambah dengan jumlah penduduk terus bertambah.

"Pontianak itu macetnya sudah parah, enggak ada jalan tol, yang tidak macet kita bikin jalan tol, sehingga ada tol yang rugi, kan itu yang terjadi hari ini," katanya.

Adapun usulan pengembangan jalan tol di Pulau Kalimantan masih akan dibahas lebih lanjut sesuai kebutuhan. "Membangun jalan tol seperti kita tahu hari ini ada beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mau bangkrut bangun jalan tol, bangunnya sekian divestasi laku cuma sekian, akhirnya rugi lalu mau bangkrut, ini enggak boleh lagi terjadi ke depan," tukas Lasarus

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved