Kunci Jawaban

RANGKUMAN Materi IPA Kelas 10 SMA Semester 2 Kurikulum Merdeka, Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah

Inilah pembahasan IPA materi Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah Kelas 10 SMA / SMK/ MA...

|
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Buku Kurikulum Merdeka
Soal IPA Kelas 10 SMA - RANGKUMAN Materi IPA Kelas 10 SMA Semester 2 Kurikulum Merdeka, Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah. 

3. Dimensi

Dimensi merupakan cara suatu besaran turunan disusun berdasarkan besaran pokoknya. Suatu besaran turunan dapat dinyatakan dalam susunan beberapa besaran pokok yang dapat diketahui dengan cara melakukan analisis dimensi. Dimensi dari besaran pokok berupa lambang yang ditulis dengan kurung siku dan huruf kapital tertentu.

C. Aturan Angka Penting dan Notasi Ilmiah

Tentukanlah luas permukaan botol dengan menggunakan data diameter luarnya dan nyatakan hasilnya dalam satuan SI.

Jika hasil pengukuran diolah dalam persamaan misal contohnya adalah persamaan luas permukaan baut, maka dihasilkan nilai desimal yang begitu panjang. Untuk itu, terdapat beberapa aturan pembulatan dan cara penulisan hasil pengolahan data yang disepakati untuk membulatkan hasil pengolahan, yaitu aturan angka penting.

Contoh kasusnya adalah sebagai berikut. Misalnya mencari luas permukaan tutup botol berdiameter 3,12 cm diukur dengan jangka sorong.

Kemudian, tentukan jumlah angka penting dari hasil pengukuran diameter tutup botol. Menentukan jumlah angka penting dari hasil pengukuran diameter tutup botol : Diameter tutup botol adalah 3,12 cm, maka jumlah angka pentingnya adalah tiga angka penting.

Setelah itu, lakukan pembulatan nilai luas permukaan tutup botol sampai sejumlah angka penting, yaitu tiga angka penting.

Luas = 7,641404 cm2

Hasil pembulatan nilai luas permukaan tutup botol :

Luas = 7,64 cm2

Jumlah angka penting hasil pembulatan luas permukaan tutup botol adalah tiga angka.

D. Nilai Ketidakpastian pada Pengukuran Berulang

Pada setiap aktivitas pengukuran, kesalahan pengukuran tidak dapat dihindarkan, apalagi jika pengukuran hanya dilakukan sekali, peluang ketidaksesuaian antara hasil pengukuran dengan kondisi sebenarnya semakin besar. Banyak faktor kesalahan yang dapat menyebabkan hasil pengukuran tidak sesuai dengan kondisi aslinya.

Untuk mengurangi faktor kesalahan pengukuran tersebut, dapat mengatasinya dengan cara melakukan pengukuran secara berulang. Pengambilan data untuk pengukuran berulang minimal dilakukan sebanyak lima kali.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved