Berita Viral

Twitter X Ingkar Janji, Kini Hadapi Tuntutan Hukum Karena Tak Bayar Bonus Karyawan

Hal itu setelah perusahaan diduga tidak membayarkan bonus kepada karyawan, sebagaimana telah dijanjikan.

Editor: Rizky Zulham
Twitter
Logo X Twitter Terbaru. Twitter X Ingkar Janji, Kini Hadapi Tuntutan Hukum Karena Tak Bayar Bonus Karyawan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Fakta terbaru raksasa media sosial Twitter, kini bernama X, bakal menghadapi tuntutan hukum.

Hal itu setelah perusahaan diduga tidak membayarkan bonus kepada karyawan, sebagaimana telah dijanjikan.

Hakim federal di Amerika Serikat (AS) menolak mosi X mendiskualifikasi gugatan kasus tersebut, sehingga kasus akan dilanjutkan seperti dikutip dari artikel yang tayang di Kompas.com.

X tetap diduga gagal membayar bonus tahunan kepada karyawan setelah diakuisisi oleh Elon Musk pada Oktober 2022.

Meskipun sejumlah petinggi perusahaan berulang kali menjanjikan bakal membayarkannya.

Ciri-ciri Kendaraan Terkena Tilang Elektronik, Pengguna Mobil dan Motor Baru Wajib Baca

Pada akhirnya, Mark Schobinger, yang sempat menjabat sebagai senior director of compensation Twitter.

Dan keluar pada Mei lalu, mengajukan gugatan ke Pengadilan Federal San Francisco pada Juni 2023.

Dalam gugatan tersebut, Schobinger menyebut, Twitter menjanjikan pegawainya 50 persen bonus untuk target tahunan pada 2022.

Namun hingga saat ini tak kunjung dibayarkan.

Hakim Distrik AS Vince Chhabria menilai, gugatan yang diajukan oleh Schobinger terhadap X masuk akal, dan dia mengizinkannya untuk dilanjutkan.

"Twitter menawarkan untuk memberinya bonus menjadi kontrak yang mengikat berdasarkan hukum California," kata dia, dikutip dari CNN.

Sementara itu, manajemen X dalam mosi untuk diskualifikasi kasus itu berargumen, janji yang diucapkan secara lisan seharusnya tidak mengikat.

X pun meminta agar kasus tersebut menerapkan hukum negara bagian Texas, namun hakim menolak keberatan X, dan menyatakan hukum negara bagian California yang berlaku.

Elon Musk Berencana Tarik Biaya Bulanan bagi Para Pengguna Media Sosial X

Elon Musk, CEO X (dulu Twitter), tengah mempertimbangkan untuk menarik uang bulanan kepada seluruh pengguna yang memakai platform tersebut.

Rencana tersebut terungkap saat Elon Musk tengah melakukan percakapan langsung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (18/9/2023).

Musk memaparkan rencananya untuk tak lagi menjadi platform gratis lantaran platform ini memerlukan biaya besar untuk mencegah akun bot memasuki X.

“Itulah satu-satunya cara yang terpikir oleh saya untuk memerangi pasukan bot dalam jumlah besar,” katanya dikutip dari CBSNews.

Biaya langganan rendah

Musk tidak mengatakan berapa biaya langganan yang akan diterapkan, akan tetapi ia menggambarkan ini sebagai "sejumlah kecil uang".

Dikutip dari TechCrunch, Musk kemudian membagikan metrik terbaru X yang memperlihatkan bahwa kini platform tersebut memiliki 550 juta pelanggan bulanan yang memposting unggahan 100 hingga 200 postingan setiap hari.

Akan tetapi tidak jelas apakah akun otomatis (bot) yang mengirim spam juga termasuk dalam angka tersebut.

"Kami sebenarnya akan menetapkan harga (langganan) yang rendah, ini adalah diskusi yang lebih panjang, namun dalam pandangan saya ini sebenarnya adalah satu-satunya pertahanan terhadap banyaknya pasukan bot,” katanya.

Diketahui, X saat ini hanya menarik biaya bulanan kepada pelanggan premium dengan menawarkan fasilitas tanda centang biru akun terverifikasi.

Alasan Fotocopy KTP Resmi Tak Berlaku Lagi di Aturan Terbaru Mulai 1 Januari 2024

Musk mengatakan, orang-orang membuat bot hanya perlu uang sepersekian sen yang berdampak membuat operator software kewalahan.

Belum jelas apakah biaya bulanan X ini akan benar-benar ditindaklanjuti.

Namun Musk tak menanggapi saat dikonfirmasi ulang oleh The Guardian.

# Berita Viral

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved