Tekan Angka Stunting, Pemprov Beri Edukasi Ibu-ibu di Sanggau Terkait Komponen Wajib di Menu Mpasi
“Maka ketika menjadi negara maju Indonesia membutuhkan tenaga kerja, maka tugas kita semua mempersiapkan tenaga kerja yang akan bekerja pada 2045,” pe
Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
“Protein hewani yang paling penting untuk balita bukan protein nabati karena asam aminonya lebih banyak disitu,” ungkap Harisson.
Harisson berharap adanya upaya serius dari berbagai pihak dalam percepatan penurunan stunting. Lantaran menurutnya stunting akan berdampak pada kemampuan kognitif anak-anak yang berkurang.
Lalu akibat stunting kemampuan anak untuk berpikir lebih komplek dan mengembangkan nalarnya dalam memecahkan masalah akan lebih rendah. Sehingga nanti hal tersebut akan menghambat mereka pada saat menyerap ilmu pengetahuan disekolah.
Maka stunting harus dicegah sejak dini mulai dari remaja putri pra konsepsi, konsepsi, ibu hamil, ibu menyusui dan kemudian sampai anak berumur dua tahun.
“Jika sudah lewat dua tahun kalau anak sudah stunting maka kita tidak bisa apa-apa lagi jadi kesempatan itu di 1000 Hari Pertama Kehidupan. Lewat dari situ kita sudah tidak bisa apa-apa lagi,” tutup Harisson. (*)
Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini
stunting
Harisson
Pj Gubernur
Windy Prihastari
Windy
MPASI
Posyandu
Sanggau
Kalimantan Barat
Kalbar
Selasa 19 Desember 2023
Wali Kota Pontianak Dukung Aksi Mahasiswa Asal Tertib dan Damai |
![]() |
---|
Polresta Pontianak Alihkan Arus Lalu Lintas Imbas Aksi Unjuk Rasa |
![]() |
---|
Disdikbud Kota Pontianak Imbau Sekolah Tetap Gelar KBM Meski Ada Demo |
![]() |
---|
6 Peristiwa Terpopuler Kalbar! Norsan Sejukkan Suasana Demo hingga 9 Tuntutan Unjuk Rasa di Sambas |
![]() |
---|
Kapolresta Pontianak Imbau Peserta Demo Taat Aturan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.