Pilpres 2024

Pengamat Politik Kalbar Sebut Hasil Survey Tidak Serta Merta Jadi Tolok Ukur

Menanggapi hal itu, Pengamat Politik sekaligus Dosen FISIP Universitas Tanjungpura, Dr Yulius Yohanes mengatakan memang perubahan dinamika politik san

Tribunpontianak.co.id/ka/net
Tiga pasangan Capres-Cawapres pada Pilpres 2024, Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dalam beberapa survey terakhir menunjukkan Pasangan Capres-cawapres Anies-Muhaimin berhasil menggeser dominasi Ganjar-Mahfud.

Pasangan Amin ini sebelumnya selalu di urutan terakhir dalam beberapa survey.

Namun belakangan, justru pasangan Gama yang berada di urutan paling akhir.

Jika survei ini konsisten dan pemilu berlangsung 2 putaran, pasangan Amin lah yang diprediksi melenggang ke putaran ke-2 mengahadapi pasangan Prabowo-Gibran yang stabil di urutan pertama.

Menanggapi hal itu, Pengamat Politik sekaligus Dosen FISIP Universitas Tanjungpura, Dr Yulius Yohanes mengatakan memang perubahan dinamika politik sangat dinamis dan cepat.

Terkait Komentar Ade Armando, Pengamat Politik UGM Ingatkan Pentingnya Etika Mendekati Pilpres 2024

Ia menjelaskan banyak unsur-unsur yang berpengaruh terhadap dinamika politik sangat dinamis dan cepat ini.

Sehingga dengan demikian, menurutnya, keberhasilan memenangkan kontestasi pilpres ini tidak bisa serta merta diukur dengan hasil survey saat ini melainkan pada saat pemilihan nanti.

Menurutnya, untuk meraih kemenangan dalam Pilpres 2024 mendatang sangat tergantung dengan visi-misi, program dan rekam jejak para pasangan calon.

"Saya pikir masyarakat ndak Begi terpengaruh itu, ada terpengaruh tapi kecil tidak signifikan," ujarnya kepada Tribun Pontianak, Senin 11 Desember 2023.

"Di masyarakat itu petanya sangat terbuka dan bebas, tingkat kepercayaan masyarakat tidak bisa serta merta diukur secara general dengan hasil survey," jelasnya.

"Rekam jejak calon juga bisa jadi tolok ukur, di samping itu tadi nilai-nilai nasionalisme," tambahnya.

Selain itu, lanjutnya, ada beberapa faktor lain yang juga mempengaruhi dinamika politik nasional.

Kepercayaan masyarakat menjadi yang sangat menentukan.

Basis kemenangan ada di masyarakat dan pemilih yang biasanya punya hubungan emosional dengan para pasangan calon.

"Dominan di pulau Jawa, di luar pulau jawa hanya pelengkap karena kepadatan penduduk, kemudian juga dengan basis agama tertentu," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved