Tekan Inflasi dan Cegah Stunting, Pj Gubernur Kalbar Berikan Bansos Pada Warga di Kubu Raya

Dikatakan Windy, selain inovasi Sinita Penjaga Ibu Jari, TP-PKK Provinsi Kalbar juga tengah mempersiapkan program pendampingan Posyandu.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Pj Gubernur Harisson saat menyerahkan bansos sembako kepada warga yang hadir di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Mekar Rindang Desa Ambawang Kuala Kecamatan Ambawang Kabupaten Kubu Raya pada Jumat 8 Desember 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) secara resmi memulai penerapan program inovasi sinergitas wanita dalam peningkatan pengetahuan gizi keluarga, ibu dan remaja putri atau disingkat (Sinita Penjaga Ibu Jari).

Implementasi program yang diinisiasi oleh Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalbar itu dilakukan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Mekar Rindang Desa Ambawang Kuala Kecamatan Ambawang Kabupaten Kubu Raya pada Jumat 8 Desember 2023.

Inovasi yang dihadirkan TP-PKK Kalbar itu dalam penerapannya membangun sinergisitas antar berbagai organisasi wanita dari istri forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) tingkat provinsi.

Diantaranya TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XII/Tanjungpura, Bhayangkari Kalbar, Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Wilayah Kalbar, Korcab XII Jalasenastri Armada I, PIA Ardhya Garini Cabang 19/D.I Lanud Supadio dan Dharma Wanita Persatuan Kalbar, serta menghadirkan Dokter spesialis gizi dan anak.

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat Harisson memberikan apresiasi atas keterlibatan semua pihak dalam implementasi inovasi Sinita Penjaga Ibu Jari.

Baca juga: Pj Gubernur Kalbar Harisson Dukung Percepatan Pemindahan IKN Ke Pulau Kalimantan

Dirinya berharap lewat inivasi tersebut menjadi upaya untuk menurunkan angka prevalensi stunting. Sehingga mampu mengejar target penurunan stunting pada 2024 mendatang.

“Pemberian makanan bergizi seimbang menjadi faktor paling penting dalam upaya pencegahan stunting. Banyak masyarakat yang belum memahami hal tersebut,” kata Harisson.

Harisson meminta komitmen semua pihak untuk merapatkan barisan dan bergerak bersama mengatasi masalah kesehatan di Kalbar.

Lewat kick off inovasi Sinita Penjaga Ibu Jari tersebut diharapkan menjadi momentum untuk bersama-sama mengambil peran peduli dan berupaya terhadap penurunan dan pencegahan stunting.

“Dengan berkolaborasi optimal seluruh stakeholder, maka upaya pemerintah untuk menurunkan stunting menjadi 14 persen betul-betul terwujud,” harapnya.

Dirinya juga berharap kader-kader Posyandu dapat terus bergerak dan mengambil peran aktif membantu pemerintah dalam menurunkan prevalensi stunting.

“Kader posyandu adalah ujung tombak pemerintah di tingkat desa dan kelurahan yang membantu memberikan edukasi kepada masyarakat terkait masalah kesehatan dan gizi,” jelasnya.

Seperti diketahui, salah satu yang menjadi arahan presiden untuk para Penjabat Kepala Daerah adalah dalam penanggulangan inflasi, diantaranya bisa melalui pemberian sembako kepada masyarakat .

Yang pada hari ini, turut dilakukan Harisson, secara langsung memberikan bantuan sembako bagi masyarakat yang kurang mampu.

Sedangkan untuk penanganan Stunting, dengan langsung memberikan makanan tambahan pendamping asi (Mpasi) kepada bayi balita di posyandu.

Ditempat yang sama Pj Ketua TP-PKK Kalbar Windy Prihastari mengungkapkan lewat kick off program Sinita Penjaga Ibu Jari tersebut akan semakin terbangun sinergi dan koordinasi yang kuat antar berbagai organisasi wanita.

Terutama dengan menghadirkan kegiatan bersama dalam upaya edukasi gizi yang lebih maksimal.

“Inovasi Sinita Penjaga Ibu Jari ini merupakan inisiasi dari TP-PKK Kalbar yang ingin mengajak sinergisitas organisasi-organisasi wanita yang ada di Kalbar dalam penurunan angka stunting,” kata Windy Prihastari.

Dalam penerapan program Sinita Penjaga Ibu Jari itu menurut Windy dilakukan edukasi gizi dengan berkeliling disetiap Posyandu seluruh kabupaten kota di Kalbar.

Dalam edukasi tersebut juga dilakukan demo memasak Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tepat gizi.

Terutama tiga komponen penting yang harus terkandung didalam MPASi yakni karbohidrat, protein hewani dan lemak. Sehingga anak-anak dapat dipastikan mendapatkan asupan gizi yang cukup dalam upaya mencegah stunting.

“Memang kegiatan ini dilakukan secara bersama-sama untuk mendapatkan hasil yang terbaik,” jelasnya.

Windy mengungkapkan setelah kick off yang dilakukan di Posyandu Mekar Rindang Kabupaten Kubu Raya selanjutnya akan dilanjutkan dengan kegiatan serupa disejumlah kabupaten kota.

Diantaranya Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah serta kabupaten kota lain yang belum dikunjungi.

“Kita inginkan kita bersama-sama bersinergi dengan organisasi istri Forkopimda untuk menurunkan angka stunting,” harap Windy.

Dikatakan Windy, selain inovasi Sinita Penjaga Ibu Jari, TP-PKK Provinsi Kalbar juga tengah mempersiapkan program pendampingan Posyandu.

Terutama pada daerah-daerah yang memiliki anak stunting diseluruh kabupaten kota di Provinsi Kalbar.

Pendampingan yang diberikan TP-PKK Kalbar untuk memastikan anak-anak tersebut mendapatkan gizi yang cukup. Selain pendampingan TP-PKK Kalbar juga akan selalu melakukan monitoring sebagai bahan evaluasi untuk menentukan kebijakan selanjutnya.

Terutama dalam membantu pemerintah daerah untuk mencapai target percepatan penurunan stunting pada 2024 mendatang.

“Misalnya di satu kabupaten kota kita konsen pada satu Posyandu itu kita dampingi terus pendampingan anak stunting itu harus dilakukan selama tiga bulan untuk memastikan mereka diberikan makanan tepat gizi,” pungkasnya. (*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved