Cerita Mantan Anggota KPPS Pemilu 2019 di Kubu Raya

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Salah satu mantan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2019 bernama Faiz menceritakan pengalamannya saat menjadi petugas KPPS pada Pemilu 2019 silam.

Ia mengungkapkan saat itu dirinya berkesempatan menjadi petugas KPPS di Desa Pasak, Kecamatan Ambawang, Kabupaten Kubu Raya.

Ia mengatakan sejatinya perkejaan yang dilakukan tidak terlalu berat.

Hanya saja memang tugas sebagai seorang anggota KPPS cukup menguras waktu dan pikiran.

"Ndak lah berat-berat benar, kalau soal banyak yang meninggal dulu (pada Pemilu 2019) itu di daerah lain, mungkin karena tantangannya lebih berat," katanya kepada Tribun Pontianak, Rabu 6 Desember 2023.

Baca juga: Pengamat Politik Kalbar Minta KPU Antisipasi Kelebihan Beban Kerja Anggota KPPS

Namun demikian, Faiz menilai insentif yang ia terima sewaktu menjadi KPPS di Pemilu 2019 tidak begitu sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.

Saat itu, dirinya hanya mendapatkan insentif Rp 650 ribu.

"Nggak sesuai karena kerjanya 24 jam (saat hari H pemilu)," imbuhnya.

Untuk diketahui, pendaftaran anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024 akan dibuka Desember ini.

Pengumuman pendaftaran dilakukan pada 11-15 Desember 2023, sedangkan pendaftaran dimulai dari 11-20 Desember 2023.

Kebutuhan KPPS se-Kalbar adalah sebanyak 123.382 anggota dari total jumlah 17.626 TPS.

Insentif yang akan diterima jauh lebih besar dibandingkan Pemilu 2019 yakni sebesar Rp 1.200.000 untuk ketua KPPS dan Rp 1.100.000 untuk anggota KPPS dengan masa kerja selama sebulan yakni 25 Januari - 25 Februari 2024.

Selain itu, para petugas KPPS juga akan mendapatkan jaminan santunan kecelakaan kerja dan skrining kesehatan. (*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini