Kader dan Belajar Langsung dari Gus Dur, Mahfud MD Bawa Teladan dan Harapan Besar bagi Bangsa

sosok Prof. Dr. Mahfud MD, sebagai cawapres yang benar-benar kader dan belajar langsung dari Gus Dur. 

|
Editor: Jamadin
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon Presiden Ganjar Pranowo bersama Calon Wakil Presiden Mahfud MD saat acara dialog terbuka bersama Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (23/11/2023). Dalam dialog yang dihadiri mahasiswa, para kader Muhammadiyah dan masyarakat umum tersebut pasangan capres dan cawapres menyampaikan visi dan misinya. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Tokoh kebanggaan Nahdlatul Ulama (NU) K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang juga pernah menjadi Presiden RI ini merupakan salah satu tokoh bangsa yang memiliki visi inklusif, mengedepankan toleransi, dan menjunjung tinggi nilai demokrasi. 

K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai tokoh bangsa patut untuk dihargai dan dijunjung tinggi. 

Beliau tidak hanya menjadi Presiden ke-4 Republik Indonesia, tetapi juga dikenal sebagai pemimpin yang menghargai perbedaan dan berupaya membangun persatuan di tengah keragaman masyarakat Indonesia.

Nilai kepemimpinan Gus Dur terus mengakar pada para muridnya. Salah satunya adalah sosok Prof. Dr. Mahfud MD, sebagai cawapres yang benar-benar kader dan belajar langsung dari Gus Dur.

Makna Baju Adat Dayak yang Diberikan ke Ganjar Pranowo Saat Kunjungan ke Pontianak

Dalam panggung kampanye yang penuh semangat, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi RI ini dengan bangga mengenang akar keilmuan dan keteladanan Gus Dur sebagai bekal dalam menemani capres Ganjar Pranowo untuk memimpin Indonesia di masa mendatang.

Dalam berbagai kesempatan, Prof. Mahfud dengan antusias menerjemahkan nilai-nilai keteladanan Gus Dur, seperti kebijaksanaan, keadilan, dan semangat toleransi. 

Hal ini terbukti dalam rekam jejaknya dalam kebijakan-kebijakan yang mendukung kesejahteraan rakyat melalui kepastian hukum. 

Keberpihakan pada keadilan, hak asasi manusia, dan kebebasan beragama adalah cermin dari pengaruh kuat warisan Gus Dur dalam jejak kepemimpinannya.

Belajar langsung dari Bapak Pluralisme

Awal kedekatan Mahfud MD diceritakan pada saat tahun 1983, saat Mahfud masih menjadi dosen muda di Yogyakarta. 

Sosok yang juga menjabat sebagai Menkopolhukam ini sering mengundang Gus Dur untuk memberikan ceramah di kampus tempatnya mengajar.

Hal ini dilakukan Mahfud agar menunjukkan kepada lingkungan kampus bahwa NU adalah organisasi dengan para tokoh dan sosok yang memiliki pemikiran yang luas.

Rekam jejak Mahfud pun berlanjut kala dirinya berperan sebagai kader NU. Mantan kuasa hukum Gus Dur, Tohadi, menegaskan bahwa Mahfud merupakan kader NU dan pernah menjabat kepengurusan struktural di lingkungan NU. 

“Pak Mahfud MD itu pernah menjadi penasehat Pengurus Wilayah GP Anshor DI Yogyakarta, pernah tercatat secara sah sebagai Ketua Dewan Kehormatan Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) masa khidmat 2012-2017,” ujarnya.

Menurutnya, Mahfud merupakan orang dekat sekaligus santri ideologis Gus Dur. Saat Gus Dur menjabat Ketua Dewan Syura DPP PKB, Mahfud sempat ditunjuk sebagai Ketua Tim Hukum Gus Dur.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved