DAD Simpang Hulu Minta Polisi Segera Ungkap Kematian Anak Diduga Jadi Korban Kekerasan di Sandai

"Tentu ini menjadi atensi kami. Selain bicara soal kemanusiaan, kebetulan korban berasal dari Kecamatan Simpang Hulu," kata Memet.

Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Simpang Hulu, Ketapang Markus Memet. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Kabar meninggalnya seorang anak perempuan bernama Yesa (7) di Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang yang diduga menjadi korban kekerasan oleh orangtua asuh, menyita perhatian sejumlah pihak.

Salah satu nya dari Dewan Adat Dayak (DAD) Simpang Hulu, Ketapang.

Ketua DAD Simpang Hulu Markus Memet menyampaikan duka dan keprihatinan atas meninggalnya korban. Terlebih diakuinya korban diduga meninggal secara tidak wajar.

"Tentu ini menjadi atensi kami. Selain bicara soal kemanusiaan, kebetulan korban berasal dari Kecamatan Simpang Hulu," kata Memet, Senin 27 November 2023.

Untuk itu, lanjut Memet, pihaknya meminta aparat kepolisian untuk dapat bekerja cepat dan profesional agar segera mengungkap kematian korban secara terang benderang.

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Dugaan Kekerasan Terhadap Anak Hingga Meninggal Dunia di Sandai Ketapang

"Kami DAD Simpang Hulu akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas," tegasnya.

Dalam kesempatannya, Memet juga meminta agar semua lapisan masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan hal-hal yang tidak diingkan, dengan mempercayakan aparat kepolisian untuk menyelesaikan kasus ini.

"Semua harus tetap tenang dan kita percayakan kasus segera diselesaikan," pungkasnya. (*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved