Materi Belajar

PEMBAHASAN Materi Bersuci Rukun dan Tata Cara Menunaikan Mandi Wajib Bagi Umat Islam

Nabi Muhammad SAW diketahui sangat menganjurkan umatnya untuk selalu menjaga kebersihan. Terdapat riwayat populer bahwa Nabi Muhammad SAW menerangkan

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK
Simak Penjelasan tentang rukun dan Tata Cara mandi wajib bagi umat Islam. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Aktivitas mandi wajib merupakan bagian dari ajaran Agama Islam.

Mandi wajib memiliki keutaman apabila dilakukan dengan penuh kebersihan dan rasa takwa.

Nabi Muhammad SAW diketahui sangat menganjurkan umatnya untuk selalu menjaga kebersihan.

Terdapat riwayat populer bahwa Nabi Muhammad SAW menerangkan bahwa kebersihan itu bagian dari Iman.

Satu di antara cara bersuci adalah dengan cara mandi.

PENJELASAN dan Arti Infak dan Sedekah Lengkap Contoh Ilustrasi Materi PAI Kelas 6 SD/Sederajat

Apabila seseorang yang mengalami hadas besar makan diwajibkan untuk mandi.

Mandi untuk membersihkan hadas besar disebut dengan Mandi Wajib.

Hadas besar terjadi disebabkan karena seseorang mengalami haid, nifas, hubungan suami istri dan keluar mani karena mimpi basah.

Mandi wajib untuk bersuci dari hadas besar tidak bisa  dilakukan secara sembarangan.

Terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan agar mandi wajib menjadi sah.

Rukun Mandi Wajib

Rukun merupakan sesuatu  yang harus dipenuhi untuk sahnya suatu pekerjaan.

Jadi apabila mandi wajib tidak memenuhi salah satu rukunnya maka mandi wajibnya menjadi tidak sah.

PREDIKSI Soal Latihan Tes PPPK Perawat atau Keperawatan Tahun 2023 Lengkap Kunci Jawaban

Rukun mandi wajib ada 2 yakni:

=> Niat

Niat mandi wajib tidak harus diucapkan.

Niat boleh dilakukan di dalam hati, namun mengucapkan niat hukumnya sunnah.

Oleh karena itu, akan lebih baik jika niat mandi kita lafalkan.

Niat mandi wajib dilaksanakan pada saat awal mengguyurkan air ke badan.

Jadi dalam mandi wajib, kita dihitung mulai mandi wajib saat melaksanakan niat.

Adapun anggota badan yang sudah kita basahi sebelum niat, maka anggota badan tersebut belum dianggap disucikan dengan mandi wajib.

Berikut ini lafal niat mandi wajib:

"Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar berupa haid, fardhu karena Allah ta'ala."

=> Menyiram air ke seluruh tubuh

Rukun mandi wajib yang kedua adalah menyiram air ke seluruh tubuh.

Ini berarti apabila kita mandi wajib namun ada anggota badan yang masih kering artinya mandi wajib kita belum bisa dikatakan sah.

Oleh karena itu, apabila kita melihat ada anggota badan kita yang masih kering setelah mandi wajib, kita wajib membasuhnya.

Air yang digunakan untuk mandi wajib haruslah air yang suci dan menyucikan.

Tidak sah mandi menggunakan air yang najis atau air yang telah bercampur dengan sesuatu yang dapat mengubah warna, rasa atau baunya.

Adapun yang perlu kita perhatikan ketika mandi wajib adalah daerah-daerah yang agak tersembunyi yang biasanya tidak bisa basah jika tidak kita perhatikan dengan seksama.

Contohnya apabila kita memakai cincin yang pas di jari kita sehingga ketika kita guyur, maka bagian yang tertutup cincin tersebut tidak terkena air.

Hal ini bisa menyebabkan mandi kita tidak sah.

Oleh karena itu, kita harus benar-benar memastikan bahwa seluruh tubuh kita telah terkena air secara merata.

Daerah yang perlu kita perhatikan lagi adalah daerah lubang hidung, belakang telinga, lipatan-lipatan pada tubuh, sela-sela jari dan kaki, dan lainnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved