Cerita Nenek di Kubu Raya Rawat Sang Cucu yang Terkena DBD, Sempat Kritis dan Badan Membiru

Kamsiah warga Kabupaten Kubu Raya, menceritakan awal mula pengalamannya saat sang cucu bernama Aura terkena DBD.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ferlianus Tedi Yahya
Tampak Kamsiah sedang menenangkan sang cucunya Aura saat merintih kesakitan ketika panas badannya meningkat, yang dirawat di salah satu rumah sakit di Kubu Raya, belum lama ini. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada anak kian marak terjadi, bahkan beberapa rumah sakit di Pontianak dan sekitarnya juga menyebutkan kasus tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Kamsiah warga Kabupaten Kubu Raya, menceritakan awal mula pengalamannya saat sang cucu bernama Aura terkena DBD dan harus dirawat di salah satu rumah sakit di Kubu Raya.

"Awalnya dia tu badannya panas, terus pertama dibawa ke klinik dikasi obat dan panasnya turun, jadi main kaya biasa lah tu. Setelah turun panasnya tu tak lama, mungkin hanya beberapa jam demam lagi dia. Gitu terus tu selama tiga hari," katanya kepada TribunPontianak.co.id, Sabtu 16 September 2023.

Lantaran terus berulang selama tiga hari, Kamsiah bersama keluarga pun membawa sang cucu ke rumah sakit.

"Awalnya belum tau sakit apa, pas diperiksa rupanya kata dokter DBD," ungkapnya.

Antisipasi Lonjakan Kasus DBD, RSUD SSMA Tambah Bed Khusus untuk Observasi Shock DSS

Ia juga menceritakan ciri-ciri fisik sang cucu waktu terkena DBD.

"Ciri-ciri fisik sih waktu itu kelopak matanya merah sekeliling matanya tu, terus bibirnya juga merah. Kalau lagi turun panasnya dia main kaya biasa tapi waktu panasnya naik dia merintih," katanya.

Ia juga menjelaskan, Aura sang cucu tak sampai muntah saat itu dan hanya mual saja. Kemudian bintik-bintik merah ditubuh Aura juga awalnya belum tampak.

"Jadi, cucu juga kan sempat kritis tu tiga hari. Nah waktu kritis itu baru keluar bintik-bintik merahnya sampai biru badannya," jelasnya.

Ia juga menuturkan saat itu sang cucu dirawat disalah satu rumah sakit di Kubu Raya selama 7 hari dan saat ini sudah membaik dan berangsur pulih.

"Puji Tuhan setelah dirawat selama 7 hari cucu sudah dinyatakan sembuh dan boleh pulang," katanya.

5 Warga Sintang Meninggal Akibat DBD, Darmadi Serukan Warga Buat Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk

Kendati demikian, dikatakan Kamsiah kasus DBD tidak hanya terjadi pada cucunya saja. Bahkan disekitar rumahnya juga ada yang mengalami hal serupa.

"Di sekitar rumah juga ada tu yang kena anak kelas satu SD, dia lebih lama tu dirawatnya," ungkapnya.

Dengan adanya pengalaman tersebut ia berharap kepada pihak terkait untuk melakukan penyemprotan di area sekitar Gg Kantor, Desa Kuala Dua.

"Harapannya sih semoga ada penyemprotan untuk wilayah Desa Kuala Dua di Gg Kantor masuk lagi ke Gg Kasih Damai," harapnya.

"Padahal kata RT udah diajukan tapi masih belum ada sampai sekarang ni, mohonlah untuk dilakukan penyemprotan tu," harapnya.

(*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved