PT Antam Dibalik Eksistensi Kearifan Lokal dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat Tayan

PT Antam mempunyai komitmen tinggi untuk menjaga eksistensi kearifan lokal dan pengembangan ekonomi masyarakat khususnya di Kecamatan Tayan.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/HENDRI CHORNELIUS
Dayang-dayang saat melakukan ritual adat mandi bedel teraja di tongkang pada saat mengelilingi Sungai Tayan Hilir dalam acara festival di Keraton Pakunegara Tayan Sanggau, Kalbar beberapa waktu lalu. Kegiatan Keraton Tayan mendapatkan dukungan dari PT Antam 

"Saat pertama di Tayan kita mengetahui ada Keraton Tayan. Karena ini adalah kekayaan, kearifan lokal yang harus dilestarikan, kita support, dari awal pada 2012 saat Abah Gusti Yusri dilantik sebagai Panembahan Anom Keraton Tayan," ujarnya.

Dalam waktu dekat, Muhammad Asril mengatakan jika PT Antam mengembangkan kemitraanya dengan Raja Tayan dengan berencana membuka rumah batik di komplek Keraton Pakunegara Tayan.

"Tahun depan atau akhir tahun juga ada rumah batik di komplek Keraton dan telah disetujui Raja Tayan Gusti Yusri. Kita juga sudah bekerjasama dengan pihak Desa Pedalaman. Kelompok batik juga sudah ada yang merupakan binaan PT Antam," terangnya.

Lebih lanjut, Muhammad Asril menerangkan jika dukungan PT Antam tidak hanya untuk satu kebudayaan atau suku tertentu namun juga mensupport tradisi masyarakat Dayak.

"Kita mendukung penuh semua ragam budaya dari berbagai suku termasuk Gawai Dayak ditingkat Kecamatan, Kabupaten hingga Provinsi, tentu juga sesuai dengan kemampuan kita," katanya.

Mulai dari desa sekitar, dikatakannya PT Antam fasilitasi untuk pelaksaan upacara adat dan tradisi yang ada.

"Setiap ritual kita ikut lestarikan dan ada pantangan juga kita ikuti, contohnya disaat hendak membuka lahan tambang di suatu desa, diawali dulu dengan Modas," paparnya.

Selanjutnya dibidang pengembangan ekonomi masyarakat sekitar, PT Antam melibatkan masyarakat dan menyerap tenaga kerja.

Satu diantaranya adalah dengan membentuk kelompok bagi masyarakat untuk melakukan reklamasi sisa dari penambangan PT Antam.

Awalnya masyarakat yang dilibatkan hanya 7 orang, dan berlatar belakang petani karet dan peladang dengan sistem ladang berpindah.

Lambat laun, program yang dikerjakan sejak 2014 kian berkembang dan kini berjumlah lebih dari 200 orang yang basisnya dari tujuh hungga delapan kelompok.

"Kegiatan masyarakat itu mulai dari pengadaan barang dan jasa yang didapat dari Antam, kita sistem kontrak sesuai luasan lahan," katanya.

"Sehingga lokasi yang direklamasi ditanan tumbuhan hutan, selain itu kita juga siapkan sertifikasi usaha. Ada perikanannya, hidroponiknya hingga jambut kristalnya," tambahnya.

Masyarakat yang menjadi mitra PT Antam itupun diperhatikan tak hanya dari pengembangan ekonomi tapi juga untuk resiko kerja.

Para masyarakat terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved