Berita Viral

Oktober 2023 Harga BBM di SPBU Seluruh Indonesia Berpotensi Naik Lagi, Ini Pemicunya

Hal itu seiring kondisi harga minyak mentah dunia yang terus melambung tinggi. Apalagi, harga minyak mentah dunia sempat mencapai US dolar 90/barel.

Editor: Rizky Zulham
Dok. Kompas.com
Ilustrasi mengisi minyak di SPBU. Mulai Oktober 2023 Harga BBM di SPBU Seluruh Indonesia Berpotensi Naik Lagi, Ini Pemicunya. 

Dikutip dari Bloomberg, saat ini merupakan suhu ekstrem terpanas selama musim panas dari Texas sampai ke Tokyo.

Alhasil permintaan listrik melonjak karena orang-orang di wilayah tersebut mengeluh soal pendingin ruangan yang amat dibutuhkan.

Namun, masalah lebih besar menanti. Sebab, suhu panas ekstrem ini menimbulkan serentetan gangguan di kilang minyak.

Alhasil harga bensin Amerika Serikat (AS) tetap tinggi dan menyebabkan harga solar juga ikut melambung, bahkan melampaui kenaikan harga minyak mentah.

Perusahan penyulingan minyak terpaksa memangkas produksi minyak setidaknya 2 persen secara global selama bulan Juni dan Juli, mengingat dua bulan tersebut menjadi bulan terpanas di dunia.

Pasalnya pemadaman listrik telah mempengaruhi sistem penyulingan minyak yang kondisinya juga telah mengalami kekurangan investasi selama bertahun-tahun, dan pasar produk minyak semakin ketat karena perang di Ukraina.

Wakil Kepala Perdagangan Minyak Trafigura Group, Ben Luckock mengatakan, kondisi cuaca panas eksrem yang terjadi tahun ini benar-benar menciptakan masalah besar bagi kilang-kilang minyak di Eropa dan Amerika karena lebih banyak pemadaman dan masalah yang lebih sulit diatasi.

Setidaknya hal ini menyebabkan produksi minyak mentah Eropa turun 700.000 barel per hari selama musim panas jika dibandingkan dari tahun sebelumnya.

Selain membatasi pasokan, kenaikan suhu ini juga meningkatkan permintaan bahan bakar minyak yang biasa digunakan untuk menghasilkan listrik di Timur Tengah dan Asia Selatan.

Negara-negara tersebut menambah biaya operasional dengan mengeringkan sungai Rhine dan Terusan Panama.

Analis Asia Vortexa Ltd, Serena Huang mengatakan meningkatnya suhu panas ini membatasi efisiensi dari operasi unit kilang.

Gangguan ini berdampak pada pasokan kilang akibat meningkatnya ketidakpastian dari produksi dan volatilitas harga di pasar.

Panas ekstrim yang awalnya menjadi masalah yang panjang bagi jaringan listrik, kini meluas pada masalah penyulingan bahan bakar yang semakin besar karena berkurangnya stok persedian minyak sulingan menengah AS, termasuk diesel yang sudah mendekati stok terendah selama 5 tahun ini.

Alhasil harga diesel terdorong naik karena tingginya permintaan untuk bahan bakar industri dan pemanas di Singapura.

Direktur Iklim dan SDE Eurasia Group, Henning Gloystein mengatakan perubahan iklim juga menyebabkan cuaca musim dingin lebih ekstrim di seluruh belahan bumi utara, karena Pasifik yang menghangat bergerak ke utara dan mendorong pusaran kutub ke selatan.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved