Dinkes Sanggau Catat 23 Kasus DBD Hingga Hari Ini

Januari hingga 30 Agustus tahun 2023 sebanyak 23 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sanggau.

NET/Google
Ilustrasi - Awas Kasus DBD Naik! Simak Cara Mencegah Gigitan Nyamuk Aedes aegypti. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Sarimin Sitepu menyampaikan bahwa dari Januari hingga 30 Agustus tahun 2023 sebanyak 23 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sanggau

"Sampai 30 Agustus 2023 ada 23 kasus. Sebarannya adalah di Kecamatan Kapuas 8 kasus, Kecamatan Toba 2 kasus, Kecamatan Balai (Batang Tarang) 3 kasus, dan Kecamatan Parindu 5 kasus, Kecamatan Beduai 1 kasus, Kecamatan Mukok 1 kasus dan Kecamatan Tayan Hulu 1 kasus dan Kecamatan Tayan Hilir 2 kasus. Semuanya sudah  sembuh, golongan umurnya dari 1 tahun sampai 43 tahun," katanya, Kamis 31 Agustus 2023.

Sementara di tahun 2022 sebanyak 34 kasus, sebarannya di Kecamatan Kapuas 22 kasus, Kecamatan Mukok 1 kasus, Kecamatan Jangkang 2 kasus, Kecamatan Parindu 3 kasus, Kecamatan Tayan Hilir 3 kasus, Kecamatan Kembayan 2 kasus, dan Kecamatan Entikong 1 kasus.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinkes Kabupaten Sanggau, Ginting menjelaskan terkait langkah dari Dinkes Sanggau untuk pencegahan kasus DBD, diantaranya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui program gerakan laskar berlian (GLB) anak sekolah, kemudian pelaksanaan penyelidikan epidemiologi apabila sudah terjadi kasus.

"Apakah memenuhi syarat untuk dilakukan pengasapan (fogging) terhadap kasus terkonfirmasi atau larvasida jentik nyamuk yang dapat diperoleh di Puskesmas secara gratis," katanya, Kamis 24 Agustus 2023.

Selain itu, menggalakkan promosi kesehatan terkait penanggulangan DBD. Oleh karenanya, Ginting mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sanggau, mengingat kondisi cuaca saat ini tidak menentu agar selalu menggiatkan kegiatan bersih-bersih di lingkungan sekitar tempat tinggalnya. "Melalui kerja bakti untuk membersihkan selokan-selokan, parit atau genangan air di lingkungan sekitar," ujarnya.

Hal ini lanjutnya, dilakukan untuk meminimalisir perkembangbiakan jentik dan nyamuk Aedes Aegypti yang dapat membawa virus DBD. Kemudian, masyarakat diminta tetap menjalankan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan pola 3M plus yaitu menguras tempat-tempat penampungan air, menutup rapat semua tempat penampungan air, memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang).

"Jika ada keluarga yang sakit dengan gejala demam berdarah (demam >38 derajat celcius, timbul ruam (bintik merah) segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat," pungkasnya.

Dinkes Sanggau Catat 17 Kasus DBD, Imbau Masyarakat Giatkan 3M

(*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved