Karhutla di Kalbar

Direktur PKHL Kementerian LHK Apresiasi Langkah Penanganan Karhutla di Kalbar

"Langkah-langkah pemadaman darat sudah dilakukan saat ini dan terus berlanjut pula upaya pendinginan dibeberapa titik di Kalbar," jelasnya.

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TRI PANDITO WIBOWO
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) Kementrian LHK, Thomas Nofenduri saat konferensi pers yang berlangsung di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kalimantan Barat, Selasa 22 Agustus 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) Kementrian LHK, Thomas Nofenduri sampaikan apresiasi kepada para pimpinan dalam melakukan antisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalbar.

"Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pimpinan karena membentuk kolaborasi, sinergitas yang sudah dibangun keterpaduan dan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi karhutla," katanya kepada wartawan saat konferensi pers yang berlangsung di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kalbar, Selasa 22 Agustus 2023.

Ia juga mengatakan, Provinsi Kalbar juga menjadi salah satu Provinsi yang sudah menetapkan status darurat bencana kekeringan dan juga karhutla.

"Karena itu keterpaduan yang sudah ditunjukan baik satgas pemadaman darat dan udara, baik dari Provinsi maupun Kabupaten/kota ini menunjukan langkah-langkah yang signifikan," katanya.

Kelelahan Saat Padamkan Kebakaran Lahan, Sejumlah Anggota BPBD Ketapang Pingsan

Lebih lanjut, ia juga mengatakan langkah tersebut bisa dilihat dari pantauan indeks pencemaran udara yang dikatakannya saat ini sudah semakin membaik.

"Langkah-langkah pemadaman darat sudah dilakukan saat ini dan terus berlanjut pula upaya pendinginan dibeberapa titik di Kalbar," jelasnya.

Selain itu, Thomas juga menyampaikan terus melakukan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat untuk bersama turut serta dalam melakukan pencegahan Karhutla.

"Penyuluhan ini menjadi sangat penting dan terus kita dilakukan," ungkapnya.

Di sisi lain, ia menjelaskan sejak tahun 2015 pihaknya sudah menerapkan paradigma pencegahan dan upaya-upaya.

Adapun pada tanggal 24 Agustus 2023 juga direncanakan akan launching penggunaan teknologi modifikasi cuaca.

"Mudah-mudahan dengan ini dapat menambah atau memberikan efek positif terhadap cuaca dengan terjadinya hujan," harapnya. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved