Karhutla di Kalbar

Debu Akibat Karhutla di Ketapang Mulai Dirasakan Masyarakat

Berdasarkan data yang dirilis BMKG Ketapang pertanggal 17 Agustus 2023, sebaran titik panas atau hotspot di wilayah Ketapang berjumlah 291 titik.

Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Kondisi jalan S. Parman di Ketapang saat siang hari. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Jerebu akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di beberapa titik di wilayah Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, mulai dirasakan oleh masyarakat.

Satu di antara warga, Dimas (36) mengaku asap imbas Karhutla sudah mulai menyelimuti udara Kabupaten Ketapang terlebih di waktu malam hari.

Bahkan, banyak juga debu sisa kebakaran yang sudah masuk ke permukiman warga.

"Kalau malam tuh aroma asap nya kuat. Apalagi mata juga perih saat berkendara dengan sepeda motor," kata bapak dua anak ini, Kamis 17 Agustus 2023.

Selain Dimas, ada juga warga lain yang mengeluhkan hal serupa.

Baca juga: Komitmen Berantas Narkoba, Kapolres Ketapang Resmikan Kampung Tangguh Bebas Narkoba

Menurutnya, kondisi ini diperparah akibat belum adanya hujan yang turun di Ketapang sejak akhir bulan Juli 2023 lalu.

"Lebih dari 2 minggu belum ada hujan. Kalau tahun sebelumnya, tdak seperti ini karena masih relatif sering hujan," kata Bimo warga Kelurahan Sampit Ketapang.

Berdasarkan data yang dirilis BMKG Ketapang pertanggal 17 Agustus 2023, sebaran titik panas atau hotspot di wilayah Ketapang berjumlah 291 titik. (*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved