Puan Maharani Kenakan Pakaian Adat Suku Dayak Khas Kalbar, Intip yang Digunakan Presiden Jokowi?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan tradisi mengenakan baju adat saat menghadiri Sidang Tahunan MPR.

Wartakota
Tanimbar pakaian adat yang dikenakan oleh Presiden Jokowi, Sedangkan Puan Maharani kenakan pakaian khas Kalbar, baju adat Dayak. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Pakaian adat merupakan ciri khas budaya Indonesia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan tradisi mengenakan baju adat saat menghadiri Sidang Tahunan MPR.

Tahun ini, Jokowi memakai baju adat Tanimbar dari Maluku ketika hadir Sidang Tahunan MPR di kawasan Senayan, Jakarta, hari ini, Rabu 16 Agustus 2023.

Tanimbar merupakan kepulauan yang berada di Kecamatan Yamdena, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.

Seperti busana tradisional dari daerah lain, pakaian adat Tanimbar juga sarat makna dan filosofi.

Intip Makna Baju Adat Buton yang Dikenakan Presiden Jokowi dan Iriana Saat Upacara Peringatan HUT RI

Motif tenun Tanimbar diambil dari lingkungan hidup masyarakat Tanimbar. Motifnya yakni flora dan fauna seperti motif anjing, ulat, cicak, ikan dan pepohonan.

Diketahui, busana tersebut ialah pakaian yang digunakan oleh para bangsawan.

Banyak hias dan motif dalam pakaian adat Tanimbar tersebut.

Biasanya, pakaian tersebut digunakan untuk merayakan pernikahan dan juga menghargai orang yang telah meninggal.

Intip Baju Adat Presiden Jokowi untuk Upacara Kemerdekaan HUT ke-77 RI 17 Agustus 2022

Selain Jokowi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menghadiri rapat tahunan tersebut juga dengan baju adat.

Ma'ruf tampak mengenakan baju khas Betawi dengan setelan demang bewarna hitam dipadu dengan kain bertumpal bewarna cerah di bagian bawah.

Sebuah hiasan rantai emas turut menggantung di dada Ma'ruf.

Terlihat juga, Ketua DPR RI Puan Maharani juga nampak mengenakan pakaian adat suku dayak, Kalimantan Barat.

Puan nampak mengenakan baju dengan motif ruit besai atau ruit penawan. Motif baju tersebut mengandung makna kebesaran, hanya dikenakan untuk orang-orang besar, serta lambang dari kebesaran dan keperkasaan.

Dalam keterangannya, Puan Maharani menjelaskan bahwa baju adat dayak yang dipakainya bermotif Ruit Besai.

Puan menjelaskan bahwa baju adat dayak yang dipakainya bermotif Ruit Besai.
Puan Maharani menjelaskan bahwa baju adat dayak yang dipakainya bermotif Ruit Besai.

Adapun motif Ruit Besai sangat disakralkan oleh masyarakat dayak karena sebagai lambang kebesaran dan keperkasaan.

Motif tersebut pada zaman kemerdekaan dipakai sebagai penanda kemenangan.

“Pakaian adat ini berasal dari Dayak, Kalimantan. Bermotif Ruit Besai yang disakralkan oleh masyarakat Dayak sebagai lambang kebesaran dan keperkasaan, motif ini pada zaman kemerdekaan dipakai sebagai penanda kemenangan,” tulis Puan Maharani.

Kalender Pilpres, Puan Maharani Beri Kode Partai Kuning Dukung Ganjar Pranowo, Ini Tanggapan PKB!

Kata Puan, baju adat yang dipakainya memakan waktu 3,5 bulan dalam pengerjaannya. Adapun baju adat tersebut dibuat langsung oleh suku dayak Iban yakni sebuah UMKM di Desa Umin Jaya di Kabupaten Sintang.

Puan Maharani menjelaskan, motif tersebut memang jarang ditemui, karena tidak semua orang boleh membuat kain bermotif Ruit Besai di Desa Adat Dayak.

Ketua DPP PDIP itu pun berharap semoga baju tersebut bisa mencitrakan kemenangan Indonesia sebagai satu bangsa yang bersatu, besar, dan perkasa di mata dunia.

“Senada dengan kain ini, semoga kemenangan kita sebagai satu bangsa membuat Indonesia semakin bersatu, besar dan perkasa di kancah dunia,” harap Puan.

(*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved