Cegah Prostitusi Anak KPAD Pontianak Sebut Butuh Sinergitas Stakeholder
Rektor IKIP PGRI Pontianak, Firdaus dalam materinya menyampaikan bahwa Keluarga yang baik merupakan tempat pengasuhan terbaik untuk anak.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Pontianak, Niyah Nurniyati mengatakan pencegahan prostitusi anak perlu sinergitas berbagai stakeholder.
Hal ini ia sampaikan saat Focus Group Discussion (FGD) Pencegahan Prostitusi Anak yang digelar oleh KPAD Kota Pontianak di Gedung Rektorat IKIP PGRI Pontianak pada Kamis, 10 Agustus 2023.
“Sebagai Lembaga perlindungan anak, KPAD bertanggung jawab untuk melakukan upaya-upaya pencegahan prostitusi anak di kota Pontianak dan butuh sinergitas dari berbagai stakeholder," ujarnya.
Ia berharap diskusi Pencegahan Prostitusi Anak bisa membuahkan pemikiran dan rumusan serta tindak lanjut yang nyata dan konkret untuk mencegah prostitusi anak di Kota Pontianak.
"Kami berharap agar kegiatan ini tidak hanya selesai sampai disini, namun ada keberlanjutan berupa pencegahan, sosialisasi dan penanganan. yang konkret kedepannya," ujarnya.
Baca juga: Lasarus Siap Pimpin Kalimantan Barat, Yakin Lebih Baik Dari Sutarmidji
Rektor IKIP PGRI Pontianak, Firdaus dalam materinya menyampaikan bahwa Keluarga yang baik merupakan tempat pengasuhan terbaik untuk anak.
"Ada 3 hal yang harus dimaksimalkan untuk mencegah prostitusi anak, diantaranya adalah perkuat Pendidikan Keluarga, Pendidikan Formal dan Pendidikan Informal," ujarnya.
Narasumber lainnya adalah Iptu Tri Sulistyono, Wakasatreskrim Polresta Kota Pontianak mengatakan Strategi Pencegahan dan Penanganan Prostitusi Anak di Polresta Pontianak dengan melakukan berbagai cara.
Pertama, melakukan dialog interaktif dengan masyarakat, melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait, melakukan razia di tempat hiburan malam, hotel, serta tempat lain yang berpotensi terjadinya prostitusi dan penegakan hukum.
Kasi Bimas Kemenag kota Pontianak Syamsul Bahri yang turut serta hadir sebagai pemateri menekankan bahwa cara mencegah tindakan prostitusi adalah dengan perbaikan akhlak, dan korban anak harus dilakukan pembinaan dengan pendekatan agama.
Maka dari itu peran penyuluh agama sangat penting dalam upaya memberikan bimbingan agama, agar anak tidak terjerumus kedalam perilaku-perilaku menyimpang, seperti prostitusi.
"Banyak faktor yang mempengaruhi hingga terjadinya prostitusi anak. Diantaranya faktor ekonomi, pendidikan, pergaulan, teknologi dan lainnya, sehingga upaya-upaya pencegahan mesti dimaksimalkan, salah satunya melalui FGD yang digelar tersebut," ujarnya. (*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
Update Harga Sembako di Kalimantan Barat Hari Ini Terbaru: Cabai Naik, Bawang dan Daging Turun |
![]() |
---|
Gubernur Kalbar Ria Norsan Imbau Massa Aksi Jaga Kondusifitas dan Sampaikan Aspirasi dengan Damai |
![]() |
---|
Situasi Terkini Aksi Damai di Sekitar Bundaran Digulis Untan Pontianak |
![]() |
---|
Unjuk Rasa Sempat Berlanjut di Bundaran Digulis Jumat Malam |
![]() |
---|
Aksi Damai Berlanjut ke Bundaran Digulis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.