Kasus DBD di Sintang Meningkat Signifikan, Sebulan RSUD Ade M Djoen Rawat 59 Pasien

Saking membludaknya pasien ruangan anak di RSUD Ade M Djoen Sintang sempat penuh.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Agus Pujianto
Suasana salah satu ruang perawatan pasien DBD di RSUD Ade M Djoen Sintang, Kamis 3 Agustus 2023. Saking membludaknya pasien ruangan anak di RSUD Ade M Djoen Sintang sempat penuh. Bahkan, managemen sempat menambah jumlah tempat tidur untuk menampung pasien rujukan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat signifikan di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Saking membludaknya pasien ruangan anak di RSUD Ade M Djoen Sintang sempat penuh pada Kamis 3 Agustus 2023.

Bahkan, managemen sempat menambah jumlah tempat tidur untuk menampung pasien rujukan.

"Pagi kemarin ruangan Damar sempat penuh. Sekarang sudah berkurang. Sisa dua pasien," kata Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Ade M Djoen Sintang, Sugeng Wigiantoro, Jumat 4 Agustus 2023.

"Memang akhir-akhir ini ruangan anak jarang penuh biasanya, namun terakhir ini mengalami kelonjakan yang luar biasa sehingga kita menambah tempat tidur. Sebelumnya hanya 12 tempat tidur, terisi penuh kita tambah lagi 7 tempat tidur," ungkap Sugeng.

Dinkes Kalbar Catat 15 Kasus Kematian Akibat DBD, Tertinggi di Kubu Raya

Muhammad Muji Harap Anaknya Segera Sembuh Dari DBD

Berdasarkan data petugas epidemiologi, kenaikan kasus DBD terjadi pada bulan Juli 2023.

Pada bulan Mei-Juni, jumlah pasien yang dirawat di RSUD Ade M Djoen Sintang, hanya 26 orang.

Jumlahnya naik signifikan pada bukan Juli, hingga 59 pasien.

"Data ini hanya di rumah sakit. Sebulan 59 orang. Belum yang di Puskemas," ujar Sugeng.

Pasien rujukan DBD yang dirawat di RSUD Ade M Djoen Sintang, sebagian besar anak-anak.

Pihak rumah sakit memastikan siap untuk menampung pasien rujukan.

"Pasien datang karena kita sistem rujukan memang kadang biasanya banyak yang sudah sampai hampir syok (DBD)  ya kadang, sampai kita masukan ke ICU dan kadang yang masih awal bisa ditangani di puskemas. Dan kasus yang lanjut baru dirujuk ke kita. Jadi memang kasus paling banyak gejala sedang ke berat. Kalau ruangan penuh, kita siapkan bed tambahan," jelas Sugeng.

(*) 

Ikuti Terus Berita Pilihan dan Terpopuler Seputar Kalbar disini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved