Berita Viral

Resmi! Harga BBM Naik Mulai Selasa 1 Agustus 2023, Cek Beda Harga Terbaru di SPBU Seluruh Indonesia

Kondisi harga minyak dunia menjadi acuan bagi pemerintah Indonesia khususnya PT Pertamina dalam menetapkan harga BBM.

Editor: Rizky Zulham
Dok. Pertamina
Suasana pelayanan di SPBU Pertamina terbaru. Resmi! Harga BBM Naik Mulai Selasa 1 Agustus 2023, Cek Beda Harga Terbaru di SPBU Seluruh Indonesia. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut daftar harga BBM terbaru berlaku mulai Selasa 1 Agustus 2023 di seluruh SPBU Indonesia.

Meski melemah pada Senin 31 Juli 2023, namun harga minyak tetap berada di dekat level tertinggi dalam tiga bulan.

Dengan ini, harga minyak diprediksi akan mengalami kenaikan bulanan terbesar dalam lebih dari satu tahun.

Kondisi ini terjadi di tengah ekspektasi bahwa Arab Saudi akan memperpanjang pengurangan produksi sukarela hingga September dan memperketat pasokan global.

Sebagaimana diketahui, kondisi harga minyak dunia menjadi acuan bagi pemerintah Indonesia khususnya PT Pertamina dalam menetapkan harga BBM terbaru.

Antisipasi Terjadi Penyimpangan Penyaluran BBM Bersubsidi, Personel Polsek Sayan Patroli ke SPBU

Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent berjangka turun 45 sen menjadi US dolar 84,54 per barel, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berada di US$80,25 per barel, turun 33 sen.

Pada hari Jumat, harga minyak Brent dan WTI ditutup di level tertinggi sejak April sekaligus menandai kenaikan selama lima minggu berturut-turut.

Hal ini disebut terjadi karena pengetatan pasokan minyak secara global dan ekspektasi berakhirnya kenaikan suku bunga AS.

Keduanya berada di jalur yang sangat positif untuk menutup bulan Juli dengan kenaikan bulanan terbesar sejak Januari 2022.

Vandana Hari, pendiri penyedia analisis pasar minyak Vanda Insight, mengatakan, minyak mentah mungkin bereaksi baik tentang inflasi AS dan ketahanan ekonomi untuk saat ini.

Harganya pun diprediksi sanggup naik lebih tinggi lagi.

"Sebagian besar aktivitas pembelian yang kuat terjadi selama jam perdagangan AS. Aksi selama sesi Asia tetap relatif lambat dan merupakan indikator sentimen yang buruk," kata Hari.

Sementara itu, Arab Saudi diperkirakan akan memperpanjang masa pengurangan produksi minyak sukarela sebesar 1 juta barel per hari untuk satu bulan lagi hingga September.

Dalam catatan bulan Juli, analis Goldman Sachs mengatakan bahwa harga minyak naik 18 persen sejak pertengahan Juni karena rekor permintaan yang tinggi dan pemotongan pasokan Saudi. Pasar pun dilihat mulai meninggalkan pesimisme pertumbuhannya.

"Kami masih memperkirakan pemotongan tambahan 1 juta barel per hari di Saudi akan berlangsung hingga September, dan akan berkurang setengahnya mulai Oktober," kata analis.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved