Empat Titik Kebakaran Lahan di Kota Singkawang Masih Dalam Proses Pemadaman

"Karena penanganan gambut berbeda dengan tanah mineral, sehingga membutuhkan penanganan intens," tutup Yuyu.

Penulis: Zulfikri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Zulfikri
Proses pemadaman kebakaran lahan yang dilakukan oleh tim gabungan di Areal Permukiman Perumahan Kowina Asri 1 Kelurahan Sedau Kecamatan Singkawang Tengah Kota Singkawang Kalimantan Barat, Minggu 30 Juli 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Kepala Daerah Operasi Manggala Agni Kalimantan IX/Singkawang, Yuyu Wahyudin mengatakan empat titik kebakaran lahan masih dalam proses pemadaman di Kota Singkawang, Kalimantan Barat.

"Berdasarkan laporan kejadian kebakaran hutan dan lahan serta hasil ground check verifikasi hotspot benar telah terjadi pembakaran atau kebakaran," ucapnya saat ditemui Tribun Pontianak, Minggu 30 Juli 2023.

Yuyu menjelaskan berdasarkan pantauan dari Sipongi dan Brin,hotspot wilayah terpantau diantaranya satu titik di Kecamatan Singkawang Timur dan 3 Titik lainnya di Kecamatan Singkawang Selatan.

"Kelurahan nyarungkop tadi siang, berdasarkan laporan dari Babinsa dan lurah mayasopa satu titik. Kelurahan sedau mulai terpantau satu titik dari tanggal 26 arah Pangmilang dan Roban mulai Jum'at kemarin 28 Juli 2023," ungkapnya.

Hingga saat ini seluruh anggota manggala agni Kalimantan IX/Singkawang bersama tim gabungan masih dalam proses pemadaman dengan sistem pola II dan menggunakan Mobil Tangki Air.

Baca juga: Persoalan Karhutla di Kalbar Tak Kunjung Usai, Pemerintah Terkesan Tak Miliki Program yang Jelas

"Anggota manggala agni sudah habis kurang lebih 30 orang dalam dua regu. Ditambah lagi anggota yang tersebar di lima tim terpadu. Masih dalam proses melokalisir penjalaran yang lebih luas," paparnya.

Terbatasnya sumber air dan kondisi angin yang cepat berubah menjadi tantangan tim gabungan dalam pemadam.

Namun Tim Gabungan tetap berusaha semaksimal mungkin berupaya melakukan pemadaman dengan cara mengalirkan air ke areal parit sehingga bisa disedot untuk pemadaman.

"Karena penanganan gambut berbeda dengan tanah mineral, sehingga membutuhkan penanganan intens," tutup Yuyu. (*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved