Ragam Contoh

3 Contoh Cerpen yang Singkat dan Menarik dari Beragam Tema, Tugas Bahasa Indonesia

Cerpen merupakan tulisan yang bercerita dan dibalut dengan prosa dan pengalaman yang dimuat dalam sebuah cerita.

Instagram
Siapa saja bisa kok buat cerpen. Cerpen juga sering menjadi tugas sekolah yang diminta oleh guru Bahasa Indonesia, berikut contohnya. 

Sejak kecil aku tinggal bersama dengan nenekku, karena kedua orang tuaku sibuk bekerja dari pagi hingga malam. Meski begitu, aku tidak pernah merasa kurang kasih sayang, karena nenek selalu memberiku kasih sayang yang berlimpah melebihi kedua orang tuaku.

Saat aku duduk di bangku SD, nenek tidak pernah absen dalam mengantarku ke sekolah. Awalnya, aku merasa iri dengan teman-temanku yang selalu diantar oleh ibu atau ayahnya. Namun, saat aku duduk di bangku SMP dan nenek sudah tidak bisa mengantarku, aku mulai merasa kehilangan.

Aku merindukan momen di mana nenek selalu menggenggam tangan kecilku sambil menceritakan banyak hal yang membuatku senang. Tahun demi tahun tubuh nenek mulai melemah dan kami sudah tidak bisa saling bercerita mengenai banyak hal.

Saat nenek sakit dan harus dirawat di rumah sakit, aku menelepon ibuku yang juga anak dari nenekku. Namun, respon yang aku dapatkan sangatlah mengecewakan.

“Bu, nenek sakit,” ucapku. “Ibu kapan pulang?”

Ya, aku dan nenek tidak tinggal di kota yang sama dengan orang tuaku sejak aku berusia 10 tahun. Pertanyaan yang aku ucapkan itu mendapat respon yang tidak disangka-sangka.

“Ibu dan Ayah masih sibuk, nenek sakit apa?” Ibu balik bertanya.

“Nenek sudah tidak bisa makan, ada kemungkinan sakitnya parah.” Aku mengatakannya dengan penuh kekhawatiran.

“Minggu depan ibu dan ayah ke sana, kami tidak bisa meninggalkan pekerjaan hanya karena nenekmu sakit.”

Jawaban ibu langsung membuat perasaanku mencelos dan termenung. Bagaimana bisa seorang anak lebih mementingkan pekerjaannya dibanding kesehatan ibunya? Begitu batinku.

“Ibu tidak takut jika ibu sakit nanti aku juga tidak akan menjenguk? Apa ibu tidak ingat siapa yang membesarkan ibu selama ini hingga bisa menjadi orang sukses? Jika nenek tidak merawatku sampai besar, aku yakin ibu tidak bisa merintis karir hingga sesukses ini,”

Setelah mengucapkan kalimat itu, aku langsung mematikan telepon dan menangis sendiri di balik tembok rumah sakit yang dingin.

Tanpa mengharapkan banyak hal dari kedua orang tuaku, aku terus berada di samping nenekku untuk merawatnya. Namun, tak disangka-sangka terdengar suara ketukan dari pintu kamar rumah sakit tempat di mana nenekku dirawat. Begitu aku membukanya, sosok ibu dan ayahku langsung terlihat.

“Kamu tidak tahu sekalut apa perasaan dan pikiran ibu, tapi ibu juga punya tanggung jawab yang tidak bisa ditinggalkan. Bagaimana bisa seorang anak melupakan sosok ibunya begitu saja?” Setelah berkata seperti itu, ibuku langsung menghambur masuk dan memeluk tubuh ibunya yang sudah ringkih.

(*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved