Ragam Contoh

3 Contoh Cerpen yang Singkat dan Menarik dari Beragam Tema, Tugas Bahasa Indonesia

Cerpen merupakan tulisan yang bercerita dan dibalut dengan prosa dan pengalaman yang dimuat dalam sebuah cerita.

Instagram
Siapa saja bisa kok buat cerpen. Cerpen juga sering menjadi tugas sekolah yang diminta oleh guru Bahasa Indonesia, berikut contohnya. 

Lalu, saat bus melaju menuju Nurnberg setelah melewati persimpangan antara Basel dan Stuttgart, kau teringat Montmartre. Ketika kau menyusuri sepanjang jalan di sekitar kawasan lampu merah itu, kau bersua dengan klub legendaris Moulin Rogue. Kau pun terkenang sebuah film lama. Film itu berkisah tentang percintaan yang sedih antara seorang seniman miskin dan seorang primadona di panggung kabaret.

Dua puluh tahun silam, semasa mahasiswa di Bandung, sebagai pemuda yang ingin jadi penulis kau sesekali nongkrong di Cafe Terminus, di Pusat Kebudayaan Prancis. Di salah satu dindingnya saat itu ada mural warna-warni tentang kehidupan di Paris. Di situ tertera sebuah kalimat yang membuatmu tersenyum geli, "Aku rela menjual becakku demi pergi ke Paris."

Bus terus melaju. Menuju Praha. Kau teringat Kafka dan Kundera dan novel-novel mereka yang kaubaca sejak belasan tahun silam. Kau pun terkenang lagi pada seorang gadis yang meminta api lalu pergi dengan meninggalkan semacam patah hati.

Misalkan pada suatu hari kau berjumpa tanpa sengaja dengan seseorang tak dikenal di kota yang asing nun jauh dari negeri asalmu saat sama-sama sedang menunggu bus atau pesawat yang masih lama berangkat, katakanlah seperti ini: "Selepas senja Anda duduk di sebuah kafe di kawasan Latin Quarter menghadapi secangkir kopi. Di depan Anda orang-orang berlalu-lalang di trotoar. Tiba-tiba seorang gadis berambut panjang dengan mata seperti kejora berjalan mendekati Anda. Dia meminta api. Anda menyalakan geretan lalu menyorongkan ke ujung rokok yang terselip di bibirnya. Dia mengucapkan 'Merci' seraya tersenyum sekilas. Lalu seumur hidup Anda tidak pernah bertemu lagi dengan gadis itu. Pernah mengalami seperti itu?"

Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka, Halaman 104 Cerpen Puisi Malaikat Juga Tahu

Contoh Cerpen Singkat Karya Anton Kurnia Berjudul Garis Batas

Ada sebuah ruas jalan di kotamu yang lekat di hatimu seperti sisa es krim yang melengket di sela jemari. Di ujung selatan ruas tengah Braga yang kedua sisinya didereti toko-toko antik berjendela kaca lebar dan bangunan kuno berarsitektur art deco, terdapat sebuah kafe tua yang menjual es krim bikinan sendiri. Ke Cafe Canary itulah ibumu mengajakmu pada satu sore cerah yang muram.

Umurmu baru sekitar tiga minggu menjelang genap sepuluh tahun. Tetapi, setahun sebelumnya kau sudah kehilangan ayah. Kanker tulang belakang telah merenggutnya setelah bertempur hebat selama dua tahun sehingga tubuhnya yang subur menyusut menjadi amat kurus di saat-saat terakhir.

Di bangku itu kau duduk menghadapi semangkuk kaca es krim vanila. Sepasang bola matamu yang cokelat menatap mangkuk es krim. Sesekali kau menggaruk tahi lalat di atas bibirmu yang sebetulnya tak gatal. Kau melakukannya hanya karena kau tak bisa mengontrol gerakan itu saat kau gugup atau sedih atau gundah.

Kau amat suka rasa es krim vanila yang putih dan lembut dan manis. Namun, kau mendadak merasa lidahmu seolah pahit sehingga kau teringat sebuah cerita lama yang pernah kaubaca di sebuah majalah anak-anak tentang seorang pendekar berlidah pahit. Kau juga merasa lidahmu kelu. Tak mampu bicara.

Ibumu baru saja berkata dia akan menikah lagi dan suaminya yang baru akan membawa kalian pindah ke lain kota. Itulah yang membuat es krimmu jadi tak terasa manis, hanya dingin dan kebas. Padahal sore itu cuaca amat cerah.

Ada semacam luka halus yang menggores di dalam hatimu. Sesungguhnya kau tak rela ibumu memiliki dan dimiliki lelaki lain selain kau dan ayahmu. Kau tak suka ada lelaki lain di dalam hidupmu, di antara kau dan ibumu. Kau tak ingin ibumu beralih dari ayahmu yang telah tiada. Kau sedih, tetapi tak berdaya. Namun, kau tak menangis. Kau hanya diam membisu.

Diam-diam kau menelan es krimmu yang mencair di lidah, serupa menelan gumpalan kesedihan yang patah. Seakan-akan ada rumpang di hatimu yang perih. Seolah-olah ada semacam lubang di sana yang membuatnya tak akan pernah lagi utuh.

Saat itu kau belajar satu hal: di dalam hidupmu kau tak hanya bisa kehilangan orang-orang yang pergi tak kembali seperti ayahmu, tetapi kau juga bisa kehilangan orang-orang yang masih ada serupa ibumu. Atau setidaknya, kau terpaksa harus berbagi. Tak lama lagi, ibumu bukan milikmu sepenuhnya walaupun kau anak satu-satunya.

Saat itulah kau mulai mengenal bagaimana rasanya patah hati.

20 Contoh Pengaruh Globalisasi di Bidang Teknologi, Materi Pelajaran PPKn

Contoh Cerpen Singkat Keluarga

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved