Ada 225 Anak Thalasemia di Kalbar, Ketua PORTI Kalbar Harap Makin Banyak Pendonor Darah Tetap

Porti Kalbar rutin mengajak para anak-anak Thalasemia berwisata karena selama hidup mereka setiap bulannya melakukan transfusi darah.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Adpim Provinsi Kalbar
50 anak Thalasemia menyusuri Sungai Kapuas dan Tugu Khatulistiwa Pontianak menggunakan Kapal Wisata, pada Minggu Pagi 23 Juli 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Perhimpunan Orangtua Penderita Thalasemia (Porti) Kalimantan Barat, Windy Prihastari mengatakan saat ini ada 225 penyandang anak Thalasemia di Kalbar yang tersebar di beberapa Kabupaten/Kota.

Hal ini ia sampaikan usai mengajak sebanyak 50 anak Thalasemia menyusuri Sungai Kapuas dan Tugu Khatulistiwa Pontianak menggunakan Kapal Wisata dalam rangka Hari Anak Nasional, pada Minggu 23 Juli 2023 pagi. 

Windy Prihastari mengatakan Porti Kalbar rutin mengajak para anak-anak Thalasemia berwisata karena selama hidup mereka setiap bulannya melakukan transfusi darah.

“Ada yang dimulai dari bayi, ada yang umur dua atau tiga tahun dilakukan transfusi darah, tergantung dari berat ringannya yang anak Thalassemia yang mereka mengindap, sedangkan di kalbar setiap tahun makin bertambah Thalasemia, saat ini ada 225 penyandang anak Thalasemia di kalbar tersebar di beberapa kabupaten dan kota,” ungkap Windy Prihastari.

Hari Anak Nasional, Sekda Kalbar Ajak Anak Thalasemia Susur Sungai Kapuas hingga Tugu Khatulistiwa

Maka dari itu, Windy Prihastari menyebut penyandang anak Thalasemia itu perlu dukungan dari pendoroh darah tetap demi keberlangsungan hidup. 

“Mudah-mudahan ke depannya semakin banyak sahabat Thalasemia yang peduli dan ingin menjadi pendonor darah tetap bagi para penyandang Thalasemia,”ujarnya.

Mewakili orang tua penderita Thalasemia di Kalbar, dirinya menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Kalbar yang selalu memberikan dukungan dan perhatian kepada penyandang Thalasemia khususnya ruangan Thalasemia yang sudah sangat memadai dengan fasilitas fasilitas nyaman untuk anak anak penyandang Thalasemia.

Windy mengatakan, bantuan obat-obatan untuk penyandang Thalasemia yang belum tertanggung di BPJS kemudian filter blood juga merupakan salah satu sarana penting untuk transfusi agar pasien tidak alergi saattransfusi.

"Untuk membantu penderita Thalasemia, yang terpenting adalah adanya komitmen bagi sahabat Thalasemia untuk menjadi pendonor darah tetap untuk penyandang Thalasemia di mana sebaiknya mereka mempunyai 20 orang pendonor tetap untuk 1 anak semakin besar umurnya semakin banyak kantong darah yang di perlukan," tuturnya.

Pemkot Pontianak Raih Penghargaan Kota Layak Anak Kategori Nindya

Sementara itu, Erwandi satu diantara orangtua yang anaknya menderita Thalasemia mengutarakan dengan adanya kegiatan menyusuri Sungai Kapuas ini dapat menyenangkan hati anaknya yang menderita Thalasemia itu dan memberikan pengalaman serta wawasan pembelajaran kepada sang buah hatinya dalam pengenalan sejarah Kota Pontianak dan Sungai Kapuas.

“Kita tadi menyusuri Sungai Kapuas menyenangkan hati anak-anak pertama, dan memberikan pemahaman sejarah tentang Sungai Kapuas kepada anak-anak,” kata Erwandi.

Lanjut Erwandi menambahkan, anaknya menderita Thalasemia sejak berumur tiga tahun dan setiap bulan dirinya bersama sang istri harus menemankan sang buah hatinya untuk melakukan transfusi darah setiap bulan di rumah sakit.

“Setiap bulan anak saya harus ditransfusi darah sebanyak satu hingga dua kantong darah di rumah sakit soedarso, dan setiap penambahan umurnya maka tranfusi darah bakal bertambah apalagi anak saya ini perempuan yang dulunya dibutuhkan darah sedikit kini bertambah,” ujarnya.

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kota Pontianak Hari Ini Di sini 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved