Kisah Rio Warga Singkawang Korban TPPO ke Myanmar, Dipaksa Jadi Perempuan Untuk Penipuan Investasi

Namun setelah dua minggu berjalan, ia disuruh nyamar menjadi seorang perempuan dan menipu orang-orang Amerika dengan modus investasi bodong Cripto.

Penulis: Zulfikri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Zulfikri
Salah satu korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) Kota Singkawang, Rio saat menceritakan hidupnya menjadi korban TTPO di Myanmar, Rabu 19 Juli 2023. 

Sampailah mereka di suatu tempat, sekitar pukul 02.00 WIB. Handphone dan paspor langsung diambil semua dan sekitar pukul 07.00 WIB, mereka dibawa lagi ke suatu tempat sungai kecil.

Gubernur Sutarmidji Minta Bupati dan Camat se Kalbar Cegah TPPO

Di tempat itu ia kaget karena melihat banyak orang memegang senjata laras panjang dengan berpakaian Preman.

Setelah mencari tahu dari korban lainnya, ternyata ia sedang berada di Myanmar.

"Saya tanya pake bahasa Inggris ke temen-temen yang duluan disitu, eh rupanya di Myanmar," pungkasnya.

Mengetahui hal tersebut. Ia pun sering meminta untuk pulang kepada bosnya selama 3 bulan dia selalu dibohongi dan dipaksa kerja terus.

Terus memaksa pulang, Rio diminta untuk menebus sekitar Rp130 juta.

"Ya gak mau saya bang, nda ada uangnya," kata Rio.

Sadar posisi nya mencekam. Ia pun mencoba menghubungi rekannya di Singkawang bernama Rikky dengan HP yang baru ia beli.

Ari meminta temen di Myanmar yang bisa keluar masuk untuk membeli Hp secara diam-diam.

Setelah intens berkomunikasi dengan Rikky dan dibantu Pemerintah Kota Singkawang, Rio akhirnya bisa dipulangkan ke Singkawang dan bertemu lagi dengan keluarga bersama korban lain yang ia temui di Myanmar.

"Selain Rikky, ada pula beberapa instansi di Myanmar yang ikut membantu kepulangan saya bersama 8 rekan saya ke Indonesia," ungkapnya.

Ia mengaku menyesal telah percaya kepada temannya yang berada di Kamboja.

"Nda mau lagi bang, nyesal," tutupnya. (*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved