Serangan Buaya Perairan Jongkat
Saksikan Buaya Terkam Cucunya, Kakek di Jungkat: 'Dia Teriak Minta Tolong Tapi Saya Jauh'
Dari hasil pemeriksaan jenazah didapatkan luka bekas gigitan di dada, punggung dan paha kaki sebelah kanan, dan hidung mengeluarkan darah.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Seorang anak berusia 13 tahun, Ariski meninggal dunia setelah diterkam buaya saat mencari kerang di Muara Sungai Kapuas, Jungkat, Kalimantan Barat, Sabtu 15 Juli 2023.
Jenazahnya ditemukan Minggu 16 Juli 2023, sekitar 1.62 Nautical Mile dari lokasi kejadian.
Dari hasil pemeriksaan jenazah didapatkan luka bekas gigitan di dada, punggung dan paha kaki sebelah kanan, dan hidung mengeluarkan darah.
Masih terngiang dalam ingatan Saad (60), kakek Ariski, detik-detik peristiwa yang menimpa cucunya.
Pagi itu, Sabtu 15 Juli 2023, seperti pekan sebelumnya, Saad bersama korban berangkat mencari kerang ke muara Sungai Kapuas, di sekitaran Jungkat.
• Agil Sangat Kehilangan Sosok Aris Korban Meninggal Akibat Terkaman Buaya di Jongkat Mempawah
Keduanya berangkat sekitar pukul 06.00 WIB. Cuaca saat itu cerah. Kondisi air juga tenang.
Sampan tanpa mesin itu membawa keduanya hingga ke lokasi mengambil kerang.
"Namanya daerah Teluk Cukai. Dari daratan itu jaraknya sekitar 50 meter," kata Saad kepada Tribun Pontianak, Minggu 16 Juli 2023.
Setelah sampai, mereka kemudian turun dari sampan.
Masing-masing mencari posisi untuk mengambil kerang.
"Kita pisah. Jarak saya dengan Aris sekitar lima meter," cerita pria yang akrab disapa Mudin ini.
Tak lama setelah mencari kerang, Budin dikejutkan dengan suara teriakan Aris meminta tolong.
"Die sempat teriak meminta tolong. Tok, katanya. Ketika saya menoleh, dia sudah disambar buaya. Saya juga melihat hempasan di air. Saya tak bisa menolong karena jauh," katanya.
Mudin berupaya mencari cucunya. Pun demikian dengan nelayan yang kebetulan ada di sekitar situ.
Kabar Aris diterkam buaya kemudian menyebar ke warga sekitar yang kemudian membantu pencarian.
Tim SAR gabungan dari berbagai instansi diantaranya TNI, Polri, PMI juga turun ke lokasi.
• Disambar Buaya saat Cari Remis, Ariski Remaja 13 Tahun Ditemukan Meninggal
Perahu diturunkan. Kawasan yang semula sepi ini menjadi ramai.
Hingga malam, Aris tak juga ditemukan.
Sementara buaya beberapa kali terlihat oleh mereka yang mencari.
Setelah pencarian di hari pertama belum membuahkan hasil, Tim SAR gabungan bersama warga memperluas lokasi pencarian mencapai radius 2 nautical mile di hari kedua, Minggu 16 Juli 2023.
Pencarian di hari kedua menggunakan metode pencarian permukaan.
Alat pencari di bawah air, Aqua Eye diturunkan guna menemukan korban.
Pada hari itu sekitar pukul 08.30 WIB Aris akhirnya ditemukan di perairan Nipah Serumpun Desa Jungkat, Kecamatan Jongkat, Kabupaten Mempawah.
"Dari hasil pemeriksaan jenazah, didapatkan luka bekas gigitan di dada, punggung dan paha kaki sebelah kanan dan hidung mengeluarkan darah," jelas Kapolsek Jongkat, Iptu Mulyadi Jaya.
Sering Bertemu Buaya
Lokasi kejadian memang merupakan tempat buaya biasa muncul.
Saad bahkan sudah lima kali melihat kemunculan buaya di daerah itu.
"Memang banyak buaya di situ. Sudah biasa melihatnya," ungkapnya.
Berdasarkan data yang dihimpun Kapolsek Jongkat, Iptu Mulyadi Jaya, peristiwa buaya menerkam nelayan sudah lima kali terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara itu, Nuraini (46), ibu korban mengatakan, tak ada tanda apapun sebelum kepergian anak keempatnya itu.
Mencari kerang bersama kakeknya, memang sudah sering dilakukan Ariski selama ini.
"Seperti biasa, dia ikut kakeknya pergi melaut. Sudah sering karena sudah tak sekolah lagi," ungkap Nuraini.
Setelah mencari kerang, Aris akan menjualnya.
Uang yang didapat digunakan untuk jajan dan sebagian disimpan.
"Duitnya disimpan ke saya. Sewaktu-waktu dia mau jajan baru minta ke saya," ceritanya.
Nuraini menceritakan, Aris adalah sosok anak yang rajin.
Kesehariannya juga mudah berbaur dengan warga dan anak seusianya.
Bupati Mempawah, Erlina berbelasungkawa dan berduka cita atas meninggalnya Ariski, remaja 13 Tahun warga Jalan Parit Kebayan, Jungkat.
Erlina meminta kepada BPBD, dan Camat bergerak cepat memasang plang imbauan hati-hati binatang buas di kawasan perairan yang ada buaya.
"Kita tidak mau ada lagi warga kita yang menjadi korban selanjutnya. Maka kita harus bergerak cepat salah satunya ikhtiar kita dengan memberikan imbauan tersebut," kata Erlina.
Tidak hanya di Jongkat, Erlina meminta BPBD memetakan lokasi-lokasi yang rawan binatang buas.
Erlina juga mengimbau warga agar senantiasa berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah.
"Kalau sudah ada imbauan yang dipasang berarti itu bentuk atau wujud untuk mengingatkan warga agar senantiasa berhati-hati," katanya.
Buaya
Jongkat
Mempawah
buaya pandeglang
Banten
Kalbar
serangan buaya
Serangan Buaya Perairan Jongkat
Jungkat
Running News
Pandeglang
kerang
Aris
Begini Langkah Bupati Mempawah Pasca Insiden Buaya Terkam Remaja 13 Tahun di Desa Jungkat |
![]() |
---|
Cegah Ada Korban Lainnya, Bupati Minta BPBD dan Camat Pasang Imbauan Hati-hati Ada Binatang Buas! |
![]() |
---|
Agil Sangat Kehilangan Sosok Aris Korban Meninggal Akibat Terkaman Buaya di Jongkat Mempawah |
![]() |
---|
Walhi Kalbar Harap Kejadian Buaya Terkam Remaja 13 Tahun Tak Terulang Kembali |
![]() |
---|
Kapolsek Jongkat Lakukan Sambang Duka di Kediaman Remaja Korban Terkaman Buaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.