Disambar Buaya saat Cari Remis, Ariski Remaja 13 Tahun Ditemukan Meninggal

Pergi dari rumah jam 6 pagi. Setiap pekan ke sana. Kita pergi berdua saja pakai sampan. Sampan tak ada mesin

|
Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/POLSEK JONGKAT
Kapolsek Jongkat Polres Mempawah Polda Kalbar, Iptu Mulyadi Jaya bersama Personelnya melakukan sambang duka di kediaman Aris remaja 13 Tahun korban terkaman buaya di Jalan Parit Kebayan, Desa Jungkat, Kecamatan Jongkat, Kabupaten Mempawah. Selain itu, Kapolsek turut memberikan santunan kepada keluarga korban, Minggu 16 Juli 2023 siang. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Seorang remaja 13 tahun warga Jl Parit Kebayan, Desa Jungkat, Kabupaten Mempawah, bernama Ariski yang dilaporkan diduga disambar dan diseret buaya ke dalam air ditemukan dalam kondisi sudah meninggal, Minggu 16 Juli 2023 pagi.

Ia disambar buaya saat mencari remis atau kerang bersama Budin (60), kakeknya -- biasa juga dipanggil Saad -- di pesisir Pulau Panjang, perairan muara Jongkat pada Sabtu 15 Juli 2023 pagi.

Nasib berkata lain, meskipun Aris berhasil ditemukan, namun sudah dalam keadaan meninggal dunia. Remaja pria yang akrab dipanggil Aris itu ditemukan dalam posisi tertelungkup mengambang di perairan.

Saat ditemukan warga, kondisi jasad Aris masih utuh dengan menggunakan baju kaos hitam dan celana panjang bewarna hitam. Aris pun langsung dievakuasi warga dengan menggunakan sampan kato.

Walhi Kalbar Harap Kejadian Buaya Terkam Remaja 13 Tahun Tak Terulang Kembali

Ada suara tangisan histeris meratapi ditemukannya Aris dalam keadaan yang meninggal dunia.
Ditemui di rumah duka, datok (kakek, red) Aris yang bernama Budin menceritakan, pada hari kejadian, dirinya berangkat bersama Aris menggunakan perahu tanpa mesin. Setelah sampai di lokasi, mereka berpisah dengan jarak sekitar lima meter.

"Pergi dari rumah jam 6 pagi. Setiap pekan ke sana. Kita pergi berdua saja pakai sampan. Sampan tak ada mesin," cerita Budin. "Jarak saya dengan Aris sekitar lima meter. Kita pisah," katanya.

Tak berapa lama, Aris berteriak memanggil namanya. Ketika menoleh, datok yang juga biasa disapa Mudin melihat Aris sudah diterkam buaya.

"Dia mekek (teriak, red). Tok (kakek, red), kate die. Dah disambar buaya. Dia mekek tu saya noleh. Saya lihat waktu dia disambar buaya, terlihat hempasan di air," kata Budin. "Saya tak bisa menolong karena jauh," kata Budin.

Menurutnya, daerah tempat Aris diterkam buaya, memang tempat buaya biasa muncul.
"Memang banyak buaya di situ. Namanya daerah Teluk Cukai. Dari daratan itu jaraknya sekitar 50 meter," kata Budin. "Udah biase lihat buaya di situ. Empat lima kali ade," ceritanya.

Ketika kejadian, Budin mengatakan kondisi air tenang tak ada ombak.
"Aris sempat teriak minta tolong. Masih mekek die. Abis tu saye noleh. Abis tu ngempas, langsung ilang," katanya.

Sering Ikut Datok

Korban terkaman Buaya, Ariski merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Nuraini, ibu korban mengatakan, Ariski mengikuti datoknya ke laut merupakan pekerjaan Aris sehari-hari.
"Memang hari-hari dia ikut datoknya ke laut. Jadi udah biasa," ungkap Nuraini, saat ditemui di kediamannya, di Jongkat, Kabupaten Mempawah, Minggu (16 Juli 2023).

Nuraini mengatakan, Aris yang berusia 13 tahun sudah putus sekolah sejak kelas 5 SD. Setelah tak mau lagi melanjutkan pendidikan, Aris memang lebih sering ikut melaut bersama kakeknya. "Dia sudah biasa bersama kakeknya. Nanti kalau sudah dapat dijual. Untuk dia jajan tiap hari. Kadang juga dikasi ke saya untuk disimpan," cerita Nuraini.

Seperti remaja pada umumnya, korban juga termasuk orang yang senang bergaul dengan temannya yang lain. "Tak ade tanda-tanda ape karne memang sudah biasa dia ke laut," ungkap Nuraini nampak sedih.

Berhasil Ditemukan

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved