Tak Bisa melihat Normal Sejak SD Karena Katarak, Dede Menangis Harus Setelah Jalani Operasi Gratis

Selama belasan tahun ia mengaku kesulitan akibat Katarak yang ia idap, terlebih saat malam hari dan sedang dalam perjalanan mengendarai mobil untuk be

Penulis: Ferryanto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FERRYANTO
Kajati Kalbar Dr. Muhammad Yusuf saat menanyakan kondisi Dede Saputra (24) warga yang mengikuti operasi Katarak Gratis dalam rangka Hari Bhakti Adhyaksa ke 63 di Aula Kejaksaan Tinggi Kalbar, minggu 16 Juli 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dede Saputra, pria 24 tahun asal kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat berbinar bahagia setelah penantiannya belasan tahun untuk bisa melihat normal terwujud.

Dede merupakan satu diantara peserta operasi Katarak Gratis yang digelar Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat dalam rangka Hari Bhakti Adhyaksa ke 63.

Katarak pada mata kirinya dikatakan Dede telah diidapnya sejak belasan tahun lalu ketika dirinya masih sekolah dasar.

Karena keterbatasan ekonomi, Orang tuanya yang hanya berprofesi sebagai supir tidak mampu untuk mengoprasi katarak yang menyelimuti mata kirinya.

Selama belasan tahun ia mengaku kesulitan akibat Katarak yang ia idap, terlebih saat malam hari dan sedang dalam perjalanan mengendarai mobil untuk bekerja, mata kirinya akan terasa nyeri.

Universitas Panca Bhakti Pontianak Expo Kewirausahaan, Berharap Mahasiswa Ciptakan Lapangan Kerja

"Ini mata kiri saya dari SD, penglihatan mata kiri tidak kabur, tetapi sama sekali tidak bisa melihat yang mata kiri ini sejak SD, karena kekurangan dana ya jadi tidak bisa operasi''ungkapnya saat hadir di Kejaksaan Tinggi Kalbar, Minggu 16 Juni 2023.

Dede yang bekerja sebagai seorang supir mengaku penghasilannya masih belum mencukupi untuk operasi, gajinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan istri dan seorang anaknya.

"Alhamdulillah ini habis dioperasi langsung bisa melihat jelas, tidak seperti dulu hanya putih saja, ini rasanya terharu sekali, bisa operasi dan bisa melihat lagi,' 'tuturnya sambil menangis haru.

Kepala Kejaksaan Tinggi Kalbar Dr Muhammad Yusuf mengungkapkan sebanyak 91 orang mendaftar untuk Operasi Katarak ini, namun dari hasil pemeriksaan kesehatan sebanyak 85 orang yang dinyatakan aman untuk di Operasi.

"Operasi ini dilakukan dalam rangka Hari Bhakti Adhyaksa ke 63, sesuai arahan pimpinan rangkaian yang dilakukan harus sederhana dan menyentuh langsung masyarakat, sehingga kami melaksanakan operasi Katarak ini,'' tuturnya.

Ia berharap operasi yang digelar ini dapat memberikan manfaat bagi warga Kalbar yang mengidap Katarak dengan memulihkan penglihatannya.

"Selama ini mungkin yang Islam mau mengaji kesusahan, dan yang non muslim mau membaca kitabnya kesulitan, serta bekerja terganggu, sekarang sudah Alhamdulillah baik,' 'ujarnya.

Operasi katarak gratis ini dikatakannya akan rutin dilakukan sebagai upaya memberikan manfaat kepada masyakarat.

Kemudian, Andreas Sofiandi, ketua Perkumpulan Bersatu Teguh dalam operasi Katarak ini, pihaknya menggandeng sebanyak 4 dokter spesialis mata.

Dengan tenaga 4 Dokter tersebut, ia bersyukur pelaksanaan operasi terhadap 85 warga tersebut selesai dalam satu hari yakni di tanggal 15 juli 2023.

Indonesia sendiri dikatakannya merupakan urutan ke dua di dunia dengan kasus Katarak terbanyak.

Ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab katarak, pertama faktor usia, faktor genetik, faktor, serta pola makan dan gaya hidup. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved