Tinjau Perkebunan Sayur di Tangaran Sambas, Wabup Fahrur Rofi Apresiasi Petani Milenial

"Alhamdulillah hari ini kita melihat hasil kerja yang luar biasa dari petani milenial kita yang mampu menghasilkan Rp20 juta per bulan dengan bertanam

Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/PROKOPIM SAMBAS
Wakil Bupati Sambas Fahrur Rofi meninjau perkebunan sayur milik warga di Dusun Pauh, Desa Merpati, Kecamatan Tangaran, Kabupaten Sambas, Rabu 7 Juni 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Wakil Bupati Sambas Fahrur Rofi meninjau perkebunan sayur milik warga yang juga petani milenial di Dusun Pauh, Desa Merpati, Kecamatan Tangaran, Kabupaten Sambas, Rabu 7 Juni 2023.

Wabup Fahrur Rofi mengapresiasi Sanja Wijaya, petani milenial dari Desa Merpati yang menghasilkan 20 juta dalam sebulan dengan menanam terong dan jagung. Lahan perkebunan itu memiliki luas sekitar 1 borongan.

"Alhamdulillah hari ini kita melihat hasil kerja yang luar biasa dari petani milenial kita yang mampu menghasilkan Rp20 juta per bulan dengan bertanam terong dan jagung," ucap Fahrur Rofi.

Wabup Fahrur Rofi mengatakan bahwa teknik bertani yang dilakukan oleh Sanja Wijaya tersebut sudah termasuk smart farming.

Dandim 1208/Sambas Sebut Sasaran TMMD Regtas ke-116 Berjalan Sesuai Rencana

"Dengan penghasilan yang luar biasa tersebut pasti dibaliknya proses yang luar biasa juga, bagaimana penyiraman yang terjadwal dan setelah kita lihat buah-buahnya pun sangat bagus," ungkapnya.

Kendati demikian, Fahrur Rofi masih menyayangkan bahwa desa yang punya hasil alam melimpah terdapat angka stunting yang tinggi.

"Ini yang menjadi pertanyaan kita, dimana sayur dan kebutuhan asupan gizi di sini sudah ada, tapi mengapa angka stunting nya tinggi," ucapnya.

Disamping itu, ia berharap dengan adanya hasil pertanian yang dikelola oleh Sanja Wijaya dan kawan-kawan dapat berkontribusi menangani kasus stunting di Desa Merpati.

"Kita akan dorong petani milenial di sini dengan memberikan pelatihan-pelatihan kepada mereka, salahsatunya adalah membuat pupuk organik untuk mengurangi pengeluaran mereka membeli pupuk kimia," tutupnya. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved