Korban Gigitan Anjing Rabies Bertambah di Sintang, Seorang Anak Berusia 10 Tahun Meninggal Dunia

"Saat ini sudah 282 kasus gigitan. Meninggal 6 orang. Jadi kasus terkahir meninggal wilayah puskemas merakai, Kecamatan ketungau tengah," kata Darmadi

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO
Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Darmadi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Seorang anak berusia 10 tahun di Desa Tirta Karya, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, meninggal dunia. Bocah berinisial AR meninggal dunia di RSUD Ade M Djoen Sintang pada Kamis, 8 Juni 2023.

Kematian AR menambah daftar panjang kasus korban meninggal dunia akibat gigitan hewan penular rabies di Kabupaten Sintang.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang mencatat, sampai dengan saat ini total 282 kasus gigitan dengan 6 orang korban jiwa.

"Saat ini sudah 282 kasus gigitan. Meninggal 6 orang. Jadi kasus terkahir meninggal wilayah puskemas merakai, Kecamatan ketungau tengah," kata Darmadi, Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang.

Sama seperti kasus meninggal sebelumnya, AR terlambat dibawa ke Puskemas untuk mendapatkan suntikan Vaksin Anti rabies (VAR).

Korban digigit anjing pada 6 April 2023 pada bagian paha sebelah kanan. AR baru mendapatkan VAR pada 28 Mei.

Patih Martias Gantikan Petrus Jabat Ketua DPD TBBR Kabupaten Sintang

"Kasus ini sudah lama digigit anjing, dari bulan April sudah digugit cuma dia baru dibawa ke puskesmas itu sudah 1 bulan, terus baru dirujuk ke rumah sakit. Jadi kasus meninggal 6 orang ini di antaranya bisa dikatakan terlambat dibawa ke puskemas atau belum dapat vaksinasi sesuai protap tetap waktu. Karena kondisi masyarakat belum tahu atau mengabaikan gigitan anjing itu dianggap biasa dari sebelumnya," ungkap Darmadi.

Seharusnya kata Darmadi, pasca digigit anjing harus segera dicuci dengan sabun menggunakan air mengalir selama 15 menit. Setelah itu langsung dibawa ke Puskemas terdekat untuk mendapatkan Vaksin Anti Rabies.

"Saat ini rata- rata anjing di sebagian besar di wilayah tertentu sudah mengandung virus rabies. Disitulah kami berharap masyarakat upaya pertama dalam tindakan pencegahan melakukan pencucian dengan sabun di air mengalir," jelas Darmadi.

Darmadi meminta masyarakat untuk tidak menganggap enteng gigitan anjing. Keterlibatan masyarakat dinilai penting untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran rabies.

"Tanpa ikut campur masyarakat kami tidak akan bisa menurunkan sampai mengurangi kejadian kejadian gigitan anjing sampai nol. Kami berharap masyarakat jangan hanya menunggu anjing itu mendapatkan VAR. Karena kondisi kecukupan vaksin untuk hewan penular rabies ini itu sangat kurang," harapnya. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved