Skema Cara Kerja QR Code MyPertamina, Syarat Wajib Beli BBM Subsidi di SPBU Seluruh Indonesia

Cara kerja QR Code MyPertamina yang kini jadi syarat wajib membeli BBM Subsidi jenis Solar di SPBU Pertamina seluruh Indonesia.

Editor: Rizky Zulham
YouTube Tribun Pontianak
Ilustrasi isi BBM di SPBU Pertamina pakai QR Code. Cara Kerja QR Code MyPertamina yang Kini jadi Syarat Wajib Beli BBM Subsidi di SPBU Pertamina. 

”Ketika skema input nomor polisi masih diperbolehkan, banyak kejadian nomor polisi konsumen sudah digunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Full QR ini bisa menjadi jawaban karena semua transaksi benar-benar sesuai dengan pindai QR code,” ujar Irto.

Promo Terbatas, Beli BBM Pakai MyPertamina Kini Lebih Hemat Rp 200 Per Liter

Sementara untuk pertalite atau jenis BBM yang dikompensasi pemerintah, Irto menuturkan, pihaknya masih mendorong untuk proses pendaftaran. Bagi pengguna yang kendaraan roda empat atau lebihnya sudah didaftarkan, tidak ada batasan pembelian pertalite.

Sejak tahun lalu, Pertamina menyosialisasikan program Subsidi Tepat untuk pembelian BBM bersubsidi. Artinya, pengguna diarahkan untuk mendaftarkan kendaraannya (roda empat atau lebih) dalam program itu.

”(Yang terdaftar saat ini), sudah lebih dari 6,8 juta kendaraan,” ucap Irto.

Pembatasan pertalite agar tepat sasaran sebenarnya telah didorong sejak tahun lalu saat harga minyak dunia melambung dan sempat di atas 100 dollar AS per barel.

Namun, itu memerlukan revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM, yang kini belum jelas kelanjutannya.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyampaikan permohonan izin prakarsa revisi Perpres itu ke Sekretariat Negara sejak Januari 2023.

Adapun substansi Perpres baru yang selama ini telah mengemuka, antara lain, sepeda motor tetap boleh menggunakan pertalite, kecuali berkapasitas mesin di atas 150 cc. Mobil pelat hitam juga dibolehkan asalkan kapasitas mesin tidak lebih dari 1.400 cc.

Menteri ESDM Arifin Tasrif, di Jakarta, Jumat, enggan berbicara banyak mengenai kelanjutan revisi Perpres No 191/2014 itu.

”Sekarang saja enggak usah pakai Perpres sebetulnya bisa jalan,” kata Arifin.

Ketika ditanya mengenai progres draf Perpres yang baru, Arifin hanya menjawab, ”(Posisi) sudah di kantornya orang lain,” katanya.

Jam Operasional Isi BBM di SPBU Pertamina Terbaru 2023

Benahi kualitas subsidi

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menuturkan, rencana revisi Perpres No 191/2014 sebenarnya telah mengemuka sejak tahun lalu saat harga minyak dunia tinggi.

Di tengah situasi itu, pada 3 September 2022, pemerintah akhirnya memilih menaikkan harga BBM bersubsidi, tetapi tetap merencanakan revisi Perpres.

Saat ini, harga minyak lebih terkendali, seperti Brent yang berkisar 75-85 dollar AS per barel sejak awal 2023.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved