Kepala BP2MI Ajak Mahasiswa dan Civitas Kampus di Pontianak Cegah PMI Ilegal

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengajak berbagai stakeholder di daerah khususnya mahasiswa dan civitas akademik kampus untuk bersama mensosialisasikan bahayanya bekerja ke luar negeri secara ilegal.

Saat ini, Pemerintah telah melakukan berbagai inovasi untuk memberikan berbagai fasilitas pendukung bagi pekerja migran Indonesia.

Mulai dari menempatkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang merupakan pahlawan devisa dalam kategori VVIP, memberikan regulasi khusus perlindungan PMI, pelayanan administrasi yang lebih cepat mudah dan murah.

"Kita berharap bila semua memiliki peran untuk mensosialisasikan kepada masyarakat bagaimana bekerja secara resmi apa yang dilakukan apa yang dipersiapkan, tentu mereka akan atau bahwa pemerintah hari ini telah melakukan pembenahan dan perbaikan untuk melindungi Pekerja Migran,"ujarnya setelah memberikan materi sosialisasi Pencegahan dan Perlindungan Pekerja Migran di Universitas Tanjungpura Pontianak, Rabu 24 Mei 2023.

• 4,4 Juta WNI Kerja Ilegal ke Luar Negeri, BP2MI Gelar Rakortas di Kalbar

Berangkat kerja keluar negeri secara ilegal ditegaskannya memiliki resiko yang besar, mulai dari kekerasan fisik, seksual, gaji tidak dibayar, eksploitasi waktu kerja, serta masih banyak lagi kasus yang telah terjadi.

Karena tidak memiliki kekuatan hukum saat pergi bekerja, maka hal itulah yang dapat menimpa PMI yang bekerja secara ilegal ke luar negari.

Mencegah semakin banyaknya PMI Non Prosedural, ia menawarkan ada 4 langkah yang harus dilakukan, pertama sosialisasi aktif, dua diseminasi Informasi yang aktif.

Tiga pencegahan yang progresif, dan terakhir penegakan hukum yang revolutif.

• Cegah Warga Jadi PMI Ilegal, BP2MI Sosialisasi Pentingnya Bekerja Secara Resmi ke Mahasiswa

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kota Pontianak Hari Ini Di sini