Doa Katolik

Renungan Katolik dan Bacaan Injil Hari Ini Rabu 17 Mei 2023, Yohanes 16:12-15

Lihat bacaan renungan katolik hari ini Rabu 17 Mei 2023. Bacaan renungan Katolik merujuk dari bacaan injil hari ini Yohanes 16:12-15.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Lihat bacaan renungan katolik hari ini Rabu 17 Mei 2023. Bacaan renungan Katolik merujuk dari bacaan injil hari ini Yohanes 16:12-15. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Lihat bacaan renungan katolik hari ini Rabu 17 Mei 2023.

Bacaan renungan Katolik merujuk dari bacaan injil hari ini Yohanes 16:12-15.

Renungan Harian Katolik Hari Ini disampaikan Romo Agustinus Guntoro SCJ yang disadur dari resi.dehonian.or.id, Selasa 16 Mei 2023.

Dalam setiap acara perpisahan, biasanya kita akan memperoleh pesan-pesan yang berharga, menghibur, dan menguatkan dari orang yang akan meninggalkan kita dan/atau sebaliknya.

Begitu pula dalam bacaan Injil beberapa hari terakhir ini, Yesus memberikan banyak kata-kata yang menghibur bagi para murid, sebagai bentuk amanat perpisahan.

Khusus untuk hari ini, kata “Kebenaran” bergaung direlung-relung hati kita, saat Yesus berkata, “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.”

Renungan Katolik dan Bacaan Injil Hari Ini Selasa 16 Mei 2023, Yohanes 16:5-11

Apakah kebenaran itu? Seberapa pentingkah kita untuk memegang dan memeluk kata kebenaran tersebut?

Dalam perjumpaan dengan saudari-saudari kita yang beragama lain atau yang tidak beragama, seringkali kita diajak untuk berdialog, yang ujung-ujungnya, dituntut untuk menunjukkan kebenaran agama yang kita anut.

Dialog atau debat tentang kebenaran, seringkali berhenti pada rumusan teologis dan bermain diseputar logika.

Romo Agustinus Guntoro SCJ tidak meragukan pentingnya rumusan iman untuk diungkapkan dan didialogkan, namun ia merasa lebih cocok untuk melihat kebenaran dalam buah-buah iman.

Ketika suatu agama mengedepankan kekerasan, tidaklah mungkin itu suatu kebenaran, karena Allah adalah kasih.

Ketika suatu agama yang diwakili oleh pemukanya mengedepankan ajaran yang menebarkan kebencian, caci-maki, dan aura penuh dengan amarah dan dendam kesumat, sangat jelas dan terang berderang, bahwa kebenaran tidak ada dalam situasi itu, karena Allah adalah maha pengasih dan pengampun.

Jadi, apakah kita telah memeluk kebenaranNya?

Selain rahmatNya yang bisa menjamin kebenaran, kita pun ikut mempertanggungjawabkannya.

Tingkah laku kita, akan memberikan bukti apakah kita berjalan dalam kebenaran atau kesesatan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved