Alasan Pengendara Harus Turun dari Kendaraan saat Isi BBM di SPBU atau Kios Bensin
Sejumlah alasan kuat mengapa pengendara harus turun kendaraan saat mengisi Bahan Bakar Minyak atau BBM di SPBU atai kios Bensin.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut sejumlah alasan kuat mengapa pengendara harus turun kendaraan saat mengisi Bahan Bakar Minyak atau BBM di SPBU atai kios Bensin.
Mengisi bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) merupakan satu rutinitas umum yang sudah biasa dilakukan masyarakat.
Akan tetapi, ada saja perilaku kurang baik yang menjadi kebiasaan.
Satu perilaku kurang baik yang dimaksud yaitu tidak turun dari motor saat melakukan pengisian BBM. Kebiasaan ini ternyata memiliki beberapa risiko.
Sebagian motor memang memiliki model lubang tangki bensin di bagian depan seperti motor-motor jenis sport, cafe racer, bahkan beberapa motor matik seperti Yamaha Freego.
• Alasan Kuat Harga BBM Subsidi Pertalite dan Solar di SPBU Pertamina Wajib Diturunkan
Meski demikian, pengendara tetap diharuskan turun dari motor saat isi BBM.
Irto Ginting, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga mengatakan, ada risiko kesehatan yang bisa terjadi jika pengendara duduk di motor saat melakukan pengisian BBM.
“Walaupun pakai motor yang tanki berada di depan, disarankan untuk tetap turun berkaitan dengan aspek safety."
"Karena saat pengisian, dari nozzle hingga dispenser adalah zona dengan konsentrasi uap BBM yang tinggi,” ujarnya, Jumat 5 Mei 2023.
Paparan uap BBM yang membubul dari tangki bisa dengan mudah terhirup jika pengendara tidak menyingkir.
Irto menambahkan, efek yang muncul juga cukup serius, di mana pengendara bisa mengalami gangguan pernapasan atau sesak napas mendadak seperti asma.
Selain faktor kesehatan, ada faktor keselamatan lainnya jika pengendara tidak turun dari motor saat isi BBM, contohnya adalah motor hilang keseimbangan dan pengendara terjatuh.
Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre (RDC) menjelaskan, posisi paling aman saat motor mengisi BBM adalah pengendara mematikan mesin, turun dari motor, dan memasang standar.
“Apapun jenis motornya, baik itu tangki depan datau tangki belakang, selalu pastikan mesin motor mati dan memasang standar. Ini metode yang paling safety,” ujarnya.
• Trik Isi BBM di SPBU Agar Lebih Hemat
Tips Isi BBM di SPBU Agar Lebih Hemat
Dosen Konversi Energi Otomotif Universitas Negeri Semarang (Unnes) Widya Aryadi memberikan sejumlah tips soal pembelian bahan bakar minyak (BBM) berpatokan liter maupun nominal tertentu.
Satu keuntungannya, jika menghitung jumlah liter maka bisa memperoleh data akurat, bisa digunakan mencegah praktik kecurangan di SPBU.
Sebab mesin SPBU tetap akan mengkonversikan ke satuan liter jika pengendara menyebutkan nominal rupiah.
"Misalnya, beli BBM Rp 100 ribu, maka dapat 12 liter. Cuma angka yang tertera pada mesin dispenser bisa dijadikan acuan," ucap Widya, Senin 8 Mei 2023.
Bicara efektivitas, menurut Widya, membeli BBM berdasarkan nominal rupiah lebih sering digunakan masyarakat, pertimbangan utamanya karena dirasa mudah dan praktis ketika bertransaksi.
Namun, dengan hadirnya aplikasi MyPertamina, pengendara tak perlu repot mengeluarkan uang receh sesuai nominal pembelian. Pelayanan juga lebih cepat karena petugas tak butuh menyiapkan uang kembalian.
"Praktis, apalagi jika beli nominal tertentu yang biasanya harus ada pembulatan. Pembeli juga tidak merasa dirugikan. Jadi, bayar pakai aplikasi tidak ribet menghitung kembalian," ucapnya.
Sementara pemilik Sriyatin Car Agus Setiawan mengatakan saat membeli BBM pengguna kendaraan tentu bisa memilih antara mau pakai hitungan liter atau rupiah, karena keduanya kan saling berhubungan dalam konversi di mesin SPBU.
“Misal membeli Rp 10.000 Pertalite, dengan membeli 1 liter Pertalite, kan sama saja bila dihitung jumlahnya, tapi kalau mempertimbangkan faktor lain, sebaiknya membeli BBM pakai hitungan rupiah,” ucap Agus, Senin 8 Mei 2023.
• Resmi Turun, Harga BBM Terbaru Per Senin 8 Mei 2023 di SPBU Seluruh Indonesia
Agus mengatakan dengan meminta petugas mengisi BBM berdasarkan satuan rupiah maka pengguna kendaraan akan mendapatkan beberapa kelebihan.
“Dengan hitungan rupiah, maka kita tidak akan kerepotan menghitung antara jumlah BBM dan harga terbarunya, kalau beli Pertalite enak, beli 1 liter pasti Rp 10.000.
Tapi kalau membeli Pertamax atau BBM jenis lain yang harganya tidak bulat, itu akan merepotkan,” ucap Agus.
Menurut Agus, misal membeli BBM dengan hitungan liter, dan yang dibeli adalah BBM dengan harga Rp 13.990 seperti Shell Super per hari ini, maka untuk menentukan jumlah liter yang dibutuhkan menjadi ribet.
“Mending kasih ke petugas uang, dengan begitu kita tidak perlu menghitung 3 liter BBM butuh uang berapa untuk BBM dengan harga yang tidak bulat, iya kalau uang yang dibawa cukup atau banyak, kalau uangnya mepet kan malah malu kalau kurang,” ucap Agus.
Cara tersebut juga akan mempermudah transaksi menurut Agus terkait uang kembalian.
Tentu suatu jual beli yang baik adalah memperhatikan nilai keadilan, jangan sampai ada pihak yang dirugikan walau hanya selisih 100 perak.
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
Ngeri! Truk Terguling di Budi Utomo Pontianak Usai Kecelakaan Beruntun Libatkan Motor dan Ambulans |
![]() |
---|
Minyak Langka! Cek Harga BBM Terbaru Besok 28 Agustus 2025 di SPBU Seluruh Indonesia Resmi Naik? |
![]() |
---|
Viral Kasus Pegawai Bongkar Trik Kecurangan Isi BBM di SPBU, Pertamina Turun Tangan |
![]() |
---|
Personel Polsek Menjalin Patroli Dialogis di SPBU untuk Cegah Penyalahgunaan BBM Bersubsidi |
![]() |
---|
Bintang Pranata Sukma Raih Podium Kedua Dua Kali di Thailand Talent Cup 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.